Freetown (ANTARA News) - Sedikitnya empat orang tewas dan puluhan lainnya terluka akibat banjir yang disebabkan hujan lebat di ibu kota Sierra Leone pada Rabu, menurut kepala Manajemen Bencana negara Afrika Barat, Mary Mye-Kamara.
Di tengah peringatan hujan deras yang akan berlangsung selama enam hari, Presiden Ernest Bai Koroma mengadakan pembicaraan darurat dengan para pemimpin pertahanan dan keamanannya.
Pemerintah mengerahkan tentara dan polisi untuk menyelamatkan orang-orang yang kehilangan tempat tinggal akibat banjir tersebut. Selain itu, pihak berwenang mendesak semua pekerja bukan sektor utama untuk tetap tinggal di rumah pada Kamis.
"Banjir telah menghancurkan banyak permukiman," kata sebuah pernyataan dari Kantor Negara, tanpa memberikan rincian lebih lanjut.
Stadion sepak bola nasional di Freetown akan diubah untuk menjadi tempat tinggal bagi mereka yang kehilangan tempat tinggal akibat banjir, kata pihak berwenang.
Dokter di rumah sakit rujukan utama di Freetown, Connaught, mengatakan mereka kewalahan menghadapi banyaknya jumlah pasien.
"Saya telah kehilangan semua hasil kerja saya selama hidup saya," kata Kadiatu, seorang warga dari wilayah kumuh terbesar di Freetown, Kroo Bay.
Seraya membersihkan rumahnya dari air banjir, ia mengatakan pihak berwenang "hanya melihat penderitaan kami setiap tahun dan membuat janji-janji kosong."
Di sekolah dasar Kroo Bay, seorang wartawan Reuters mengamati murid-murid yang dibiarkan berdiri setinggi pinggang di dalam air dan menggigil kedinginan karena tidak tahu lagi harus kemana mengingat rumah-rumah mereka juga telah terendam banjir.
(Uu.B020)
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015