Chicago (ANTARA News) - Emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange naik tajam pada Rabu (Kamis pagi WIB), setelah indeks harga konsumen AS pada Agustus dilaporkan melemah, menurunkan ekspektasi untuk kenaikan suku bunga bulan ini oleh Federal Reserve.

Kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Desember melompat naik 16,4 dolar AS, atau 1,49 persen, menjadi menetap di 1.119 dolar AS per ounce.

Data yang dirilis pada Rabu menunjukkan indeks harga konsumen AS turun 0,1 persen pada Agustus dari bulan sebelumnya, penurunan pertama sejak Januari karena harga bensin yang lebih murah.

Data menunjukkan bahwa inflasi mungkin lebih rendah dari tingkat target Federal Reserve untuk mendukung kenaikan suku bunganya, sehingga memperlemah dolar.

Indeks dolar AS, yang mengukur dolar terhadap enam mata uang utama turun sekitar 0,35 persen pada akhir perdagangan.

Emas dan dolar biasanya bergerak berlawanan arah, yang berarti melemahnya dolar AS dapat menjadi positif bagi harga komoditas dalam dolar karena membuat mereka lebih mahal bagi pengguna non-dolar, sementara dolar yang lebih kuat dapat menekan harga komoditas.

Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) pada Rabu memulai pertemuan kebijakan hari dua mereka, di mana The Fed dapat menaikkan suku bunga acuan untuk pertama kalinya dalam lebih dari sembilan tahun.

The Fed telah secara tajam memantau data ketenagakerjaan dan inflasi sebagai dua alat pengukur utama untuk membantu mempengaruhi rencana kenaikan suku bunga pertamanya dalam hampir satu dekade.

The Fed akan merilis pernyataan kebijakan penting pada Kamis sore sekitar pukul 14.00 waktu setempat. Konferensi pers berikutnya oleh Ketua Fed Janet Yellen, dijadwalkan untuk dimulai pada pukul 14.30 waktu setempat.

Di antara logam lainnya, perak untuk pengiriman Desember naik 55,9 sen, atau 3,90 persen, menjadi ditutup pada 14,885 dolar AS per ounce.

Sementara itu, platinum untuk pengiriman Oktober menambahkan 17,5 dolar AS, atau 1,83 persen, menjadi ditutup pada 975,7 dolar AS per ounce, demikian laporan Xinhua.

(Uu.A026)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015