"Tentu kami harus memeriksa satu per satu (pelayanan) mulai dari katering, transportasi, pemondokan, dan penanganan musibah crane," kata Ketua Komisi VIII DPR-RI Saleh P Daulay di Mekkah, Arab Saudi, Rabu malam, usai bertemu dengan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) 1436H/2015M dan Ketua Amirul Hajj Lukman Hakim Saifuddin dan anggotanya.
Pada kesempatan itu, Saleh yang memimpin Tim Pengawas gabungan dari anggota Komisi VIII, Komisi V, dan Komisi IX DPR-RI itu, mengapresiasi komitmen pemerintah meningkatkan pelayanan pemondokan terutama di Madinah.
Mereka menyaksikan langsung pemondokan jemaah di Madinah, terkonsentrasi pada satu wilayah di Markaziyah yang letaknya tidak jauh dari Masjid Nabawi. Demikian pula dengan layanan katering makan siang di Mekkah sebanyak 15 kali sudah dilakukan pemerintah cq Kementerian Agama sebagai PPIH.
Kendati demikian Tim Pengawas DPR-RI tetap akan melakukan pengecekan kembali fasilitas lainnya termasuk pemondokan di Mekkah, serta fasilitas jemaah pada saat pelaksanaan puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina (Armina).
"Penanganan di Armina perlu keseriusan dan kehati-hatian menanganinya terkait makanan dan hal teknis lainnya terutama kesehatan, karena di situ jutaan umat akan berkumpul," kata Saleh.
Ia juga meminta kepada Kementeria Agama agar masalah bus mogok untuk transportasi antarkota dari Mekkah ke Madinah tidak terjadi lagi dan diantisipasi sedini mungkin.
Sementara itu, Menteri Agama yang juga Ketua Amirul Hajj Lukman Hakim Saifuddin mengharapkan agar pengawasan yang dilakukan DPR-RI bisa menjadi bahan evaluasi pelaksanaan haji tahun ini untuk melakukan perbaikan layanan di tahun depan.
"Kami berharap hasil evaluasi bisa lebih cepat sehingga langkah perbaikan (layanan haji) bisa dilakukan lebih dini. Ke depan kami ingin melakukan peningkatan kualitas," ujar dia.
Pada pelaksanaan haji tahun ini, sebagian besar jemaah menilai pelayanan katering dan pemondokan sangat bagus, karena kualitas makanan dan rasa sesuai dengan harapan mereka. Demikian pula pemondokan, setingkat hotel bintang tiga dan empat yang nyaman.
Namun di bidang transportasi antarkota terjadi beberapa kasus bus mengalami mogok dan pengatur suhu udara dalam ruang bus mati, yang mengurangi kenyamanan jemaah. Daerah Kerja (Daker) Mekkah antara lain mencatat ada 14 kasus bus mogok dan tiga kasus AC bus mati.
Pewarta: Risbiani Fardaniah
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015