... Berlayar dan beraktivitas di laut itu sangat keren...

Jakarta (ANTARA News) - Dari berbagai festival maritim yang digelar selama ini, akan dilengkapi dengan Sail Indonesia pada 2016, yang akan melibatkan KRI Dewaruci dan KRI Arung Samudra II. Pemuda-pemuda Indonesia akan diundang agar semakin menghayati kebesaran dan kebhinnekaan Tanah Air.

“Berlayar dan beraktivitas di laut itu sangat keren. Kami akan mengumpulkan anak muda bangsa Indonesia untuk menunjukkan betapa besar dan luas negara kita ini,” kata Panglima Komando Armada Indonesia Kawasan Timur TNI AL, Laksamana Muda TNI Darwanto, di Jakarta, Rabu.

Di sela Simposium Internasional Keamanan Maritim Kedua yang diikuti 42 negara dan digagas TNI AL itu, Darwanto menyatakan, rute dan hal-hal teknis lain masih sedang ditentukan. “Apakah dari Surabaya atau Jakarta dengan waktu mungkin satu hingga dua bulan,” katanya.

Jika berangkat dari Jakarta dan ditentukan ke barat terlebih dahulu maka pelayaran akan berbelok ke selatan di Selat Sunda, menyusuri pantai barat Pulau Sumatera, ke Sabang di Aceh, masuk Selat Malaka, menyusuri Selat Karimata dan Perairan Natuna di Kepulauan Riau, dan lain sebagainya.

Titik-titik terluar yang akan dipilih. Yang menarik, katanya, KRI Dewaruci dan KRI Arung Samudra II yang keduanya pernah berlayar keliling dunia akan menjadi ikon utama Sail Indonesia pada 2016 itu. Puluhan kapal layar tiang tinggi, phinisi, hingga yacht akan disertakan.

Berlayar memakai kapal layar, kata dia, sangat keren dan sangat menantang serta harus dibekali dengan pengetahuan yang baik tentang arus laut, pergerakan gelombang dan pasang-surut, cuaca, dan lain sebagainya.

“Yang juga penting adalah arah angin. Anda paham, berlayar itu mirip dengan mengendalikan pesawat udara,” kata Darwanto, yang pernah memimpin KRI Arung Samudra II berlayar keliling dunia ke arah timur, saat dia berpangkat mayor pelaut.

“Salah satunya dengan cara memanfaatkan turbulensi angin dan udara untuk mengembangkan layar sehingga kapal bergerak ke arah yang kita tetapkan,” kata dia.

Pewarta: Ade P Marboen
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015