Pramasaleh Hario Utomo Vice President Infrastructure Strategy PT Telekomunikasi Indonesia mengatakan small cell akan memudahkan pengguna perangkat terkoneksi dengan internet kendati sedang berada di dalam ruangan penuh dan tertutup.
"Small cell dapat mengatasi masalah, contohnya, konser Bon Jovi di mana jaringan tersedia namun sulit digunakan karena banyak yang ingin upload foto dari dari lokasi yang sama," kata Pramasaleh Hario Utomo dalam diskusi Membangun Small Cell Untuk Era Indutsri Digital Indonesia, di Jakarta, Rabu.
Pramasaleh menjelaskan perangkat wifi dan small cell akan saling mendukung di mana small cell menggunakan skema wifi yang tidak menggunakan kata sandi, pilihan network otomatis, serta bisa diakses dimana saja dengan pengaturan di ponsel apapun.
Menilai pentingnya wifi maka Telkom Indonesia berencana menambah jumlah perangkat dari 500ribu hotspot pada 2015 menjadi 1juta hotspot pada 2017 di Indonesia.
Ivan Cahya Purnama selaku Vice President Technology and System Telkomsel mengungkapkan tantangan untuk mengembangkan small cell terdapat pada penempatan perangkat tersebut.
"Butuh akurasi tinggi dari pancaran (sinyal) jika salah akurasi jarak atau salah meletakkan perangkat 20 meter saja maka akan mempengaruhi traffic," kata Ivan Cahya Purnama.
"Small cell harus ditempatkan di lokasi paling ramai sehingga kemungkinan akan diletakan di lampu atau billboard yang dekat dengan kerumunan orang," katanya.
Selain itu, jika small cell kian berkembang dan jumlahnya semakin banyak akan ada potensi masalah keseimbangan frekuensi dengan jaringan makro.
Pewarta: Alviansyah Pasaribu
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015