Pekanbaru (ANTARA News) - Sebanyak 500 prajurit TNI AL dan Divisi SaTu Komando Cadangan Divisi Satu Angkatan Darat (Kostrad) Mabes TNI tiba di Pekanbaru dalam rangka mencegah terjadinya kembali kebakaran hutan dan lahan di Riau.
Ratusan prajurit TNI berikut logistik tersebut tiba di Pangkalan Udara TNI AU Roesmin Nurjadi Pekanbaru, Rabu siang dengan menggunakan tiga pesawat Cassa dan Hercules.
Komandan Resort Militer 031/WB Brigjen TNI Nurendi mengatakan kedatangan 500 prajurit tersebut merupakan rangkaian dari 1.060 prajurit yang dikirim Mabes TNI ke Riau sejak Selasa lalu (15/9).
"Kemarin sudah tiba 500 prajurit dan telah kita kirimkan ke sejumlah daerah. Untuk hari ini datang tambahan 560 prajurit lagi yang rencananya kita sebar ke seluruh Riau," katanya kepada Antara.
Ia menjelaskan setiap prajurit akan dilengkapi logistik seperti mesin air, gergaji mesin, makanan dan minuman, masker, sampul tangan dan lainnya. "Semua logistik berasal dari Mabes TNI," ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Brigjen TNI Nurendi menyempatkan untuk memberikan arahan kepada prajurit yang baru tiba terkait medan yang akan mereka hadapi nantinya. Ia menjelaskan bahwa lahan gambut yang nantinya mereka hadapi merupakan jenis tanah yang sangat mudah terbakar ketika dalam kondisi kering.
"Untuk itu harus sangat ekstra hati-hati ketika menyalakan api seperti lilin. Harus benar-benar dipastikan padam," ujarnya kepada salah seorang marinir.
Sebelumnya ribuan prajurit TNI dikerahkan ke Riau pascaditetapkannya darurat pencemaran udara di Bumi Lancang Kuning tersebut.
Brigjen TNI Nurendi menjelaskan kedatangan TNI tersebut merupakan jawaban dari Pusat untuk membantu Riau dalam upaya menanggulangi kebakaran hutan dan lahan yang terjadi sejak Juni 2015 lalu serta pasca ditetapkannya status darurat pencemaran udara akibat kabut asap.
Menurut Nurendi, kondisi titik panas di Riau sejatinya terus berkurang dalam beberapa pekan terakhi hingga dipastikan nihil pada Selasa ini.
Namun, menurutnya tindakan pencegahan agar tidak terjadinya kembali kebakaran hutan dan lahan menjadi fokus utama tugas yang diemban ribuan prajurit tersebut.
Pewarta: Fazar Muhardi
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015