Balikpapan (ANTARA News) - Komando Daerah Militer (Kodam) VI/Mulawarman membentuk Satuan Tugas Pasukan Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (Satgas PRC PB) untuk menanggulangi kabut asap.
Kepala Penerangan Komando Daerah Militer (Kapendam) VI/Mulawarman, Letkol (Inf) Andi Gunawan mengatakan, pembentukan Satgas itu sesuai dengan Surat Telegram Kepala Staf TNI Angkatan Darat (ST KASAD) No : ST/2512/2015 tanggal 7 September tentang perintah membantu penanganan kebakaran hutan dan lahan serta kekeringan akibat dampak elnino di wilayah tanggungjawabnya.
"Pelibatan kekuatan Kodam VI/Mulawarman, dalam rangka tanggap bencana kabut asap di wilayah Kalimantan Utara, Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan," kata Andi, di Balikpapan, Rabu.
Untuk Satgas PRCPB wilayah Kalimantan Utara terdiri atas pasukan inti Batalyon Infantri (Yonif) 613/Tarakan sebanyak satu Satuan Setingkat Batalyon (SSY) didukung Unit Zeni, Unit Bekang, Unit Evak dari Kodim setempat dengan kekuatan 500 personel.
"Kemudian pasukan cadangan Mabrigif - 24/BC dan Yoni 614/RJP sebanyak 750 personel," kata Andi.
Untuk Satgas PRCPB di wilayah Kaltim dengan pasukan inti: Yonif 61/AWL di Samarinda dengan satu SSY didukung dengan Unit Zeni, Kesehatan, Bekang, Komlek, Penerangan, Unit Evakuasi dari Kodim setempat sebanyak 730 personel.
"Pasukan cadangan terdiri dari gabungan unsur Yonif 600/Raider, Yonarmed - 18/BRK dan Denrudal 002/ABC sebanyak 600 personel," kata Andi.
Selanjutnya Satgas PRCPB wilayah Kalimantan Selatan terdiri dari pasukan inti Yonif - 623 di Banjarmasin didukung dengan komposisi unsur perkuatan sebanyak 730 personel.
"Pasukan cadangan Yonif 621/MTG dan Rindam VI sebanyak 600 personel. Sedangkan pasukan cadangan Makodam VI/Mulawarman sebanyak 650 personel terdiri dari Yonkav - 13 dan gabungan Balakdam dan unsur pendukung dari unsur Zeni, Kesehatan, Bekangdam, Hubdam dan Pendam," kata Andi.
Saat ini yang sudah langsung beroperasi adalah Satgas PRCPB di wilayah Kalimantan Selatan, katanya.
"Namun dihadapkan pada eskalasi tingkat kerawanan kebakaran lahan maka yang dominan diterjunkan adalah unit-unit evakuasi dari Kodim-Kodim setempat sesuai tempat kejadian," kata Andi.
Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2015