Beograd (ANTARA News) - Krisis pengungsi di perbatasan antara Serbia dan Hongaria mungkin meningkat lagi jika Hongaria tidak membuka penyeberangan perbatasannya, Horgos 1 dan 2, kata Menteri Kebijakan Sosial dan Tenaga Serbia Aleksandar Vulin pada Selasa.
Vulin pada Selasa (15/9) mengunjungi tempat penyeberangan perbatasan, Horgos 1 --yang ditutup pada Selasa oleh Pemerintah Hongaria, dan mengatakan itu dilakukan "tanpa memberitahu Pemerintah Serbia". Tindakan tersebut, katanya, "menciptakan masalah buat pengungsi di Timur Tengah yang terus berdatangan di tanah tak bertuan di antara kedua negara itu".
Vulin mengatakan sebanyak 1.000 pengungsi yang tak ingin kembali ke Serbia terjebak di sepanjang perbatasan antara kedua negara tersebut, demikian laporan Xinhua, Rabu pagi. Sementara itu kantor berita nasional Serbia, Tanjug, melaporkan sebanyak 100 pengungsi mulai mogok makan pada Selasa, dan meminta dibukanya tempat penyeberangan perbatasan Horgos 1 dan Horgos 2, yang berdekatan.
Sebanyak 100 pengungsi dilaporkan duduk-duduk di jalan dan di bawah tanda "tanah tak bertuan", dan memegang spanduk yang bertuliskan "Tak ada makanan, tak ada air, sampai perbatasan dibuka".
Vulin mengatakan tempat penyeberangan perbatasan mesti dibuka, dan pengungsi mesti diizinkan meminta suaka, atau "situasi dapat berubah jadi tak terkendali".
Ia mengatakan masalah tersebut hanya dapat diselesaikan melalui kerja sama dengan Hongaria.
Sejak Senin tengah malam (14/9), Hongaria memberlakukan peraturan perubahan, yang menetapkan sebagai pelaku kejahatan dan menghukum orang yang berusaha meminta suaka dengan hukuman tiga tahun penjara.
Keadaan darurat juga diumumkan oleh dua kota praja di Hongaria Selatan. Pengadilan sementara tempat proses pemeriksaan dilakukan buat mereka yang melanggar peraturan baru itu telah didirikan dengan menggunakan kontainer bergerak yang disiapkan pada Selasa.
"Kemarin, mereka (Pemerintah Hongaria) mengumumkan bahwa mereka akan menutup perbatasan mereka buat orang yang ingin menyeberang secara tidak sah, tapi tidak buat mereka yang secara sah ingin meminta suaka," kata Vulin. Ia mengeluh Hongaria melanggar ucapannya sendiri pada Selasa dengan menutup perbatasan untuk kedua jenis migran tersebut, dan polisi Serbia tak diberitahu mengenai keinginan mereka untuk menutup perbatasan itu.
Vulin mengatakan Serbia siap mengangkut pengungsi ke tempat penampungan terdekat yang dapat menampung beberapa ribu pengungsi. Tapi itu tak bisa memaksa mereka meninggalkan tanah tak bertuan tersebut.
Ia mengumumkan bahwa pengungsi itu akan diberi air, makanan, popok, dan makanan bayi.
(Uu.C003)
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015