Meskipun ada yang tidak lapor, tapi tetap kami data karena jelas keberadaan dan prosesnya"Cikarang (ANTARA News) - Sedikitnya lima perusahaan di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat gulung tikar sebagai imbas dari kian melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
"Empat dari lima perusahaan yang tutup karena bangkrut sudah lapor pada kami," kata Kepala Bidang Hubungan Industrial dan Persyaratan Kerja pada Disnakertrans Kabupaten Bekasi, Nurhidayah, di Cikarang, Selasa.
Dia mengatakan, empat dari lima perusahaan itu telah melaporkan kebangkrutan perusahaannya kepada Pemkab Bekasi, namun satu di antaranya belum melapor.
Menurutnya, perusahaan itu ada yang bergerak di bidang produksi elektronik, kramik, dan juga suku cadang kendaraan.
"Meskipun ada yang tidak lapor, tapi tetap kami data karena jelas keberadaan dan prosesnya," katanya.
Akibat kondisi tersebut, setidaknya 1.961 karyawan yang bekerja di lima perusahaan tersebut terpaksa mengalami PHK.
"Di tengah kondisi makin lemahnya rupiah, perusahaan tidak sanggup lagi menggaji karyawan hingga akhirnya pailit," katanya.
Hal yang sama terancam dialami juga oleh sejumlah perusahaan yang mulai melakukan pengurangan tenaga kerja demi alasan efisiensi.
"Menurut data kami, 368 karyawan yang bekerja di PT Graha Adi Karya Logam, PT Tempo Scan Pacific, PT Kawasaki, dan PT Madurasa terkena program efisiensi di perusaaannya," katanya.
Karyawan yang terkena efisiensi baru akan dipekerjakan lagi bila kondisi perusahaan sudah berangsur stabil.
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015