Sampit, Kalimantan Tengah (ANTARA News) - Kekeringan telah membuat penduduk desa kesulitan memadamkan kebakaran lahan yang semakin parah di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah.
"Kalau di sisi jalan dan kawasan kota, tidak ada. Yang ada itu di hutan belakang persawahan dan desa, makanya sangat sulit memadamkannya," kata Camat Mentaya Hilir Selatan Jumberi di Sampit, Selasa.
Data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Stasiun Bandara Haji Asan Sampit, titik panas di Kotawaringin Timur pada Senin (14/9) sudah 216 titik dengan kawasan selatan yang paling banyak karena kawasan ini merupakan wilayah terparah dilanda kekeringan.
"Selain lokasinya jauh, airnya juga tidak ada sehingga walaupun bisa menjangkau lokasi, kami juga tidak bisa memadamkan kebakaran. Peralatan pemadam kebakaran kami punya, tapi dalam kondisi saat ini juga tidak bisa digunakan," kata Jumberi.
Namun mereka terus gencar mengimbau masyarakat untuk mencegah dan menanggulangi kebakaran lahan serta meyakinkan petani untuk tidak membakar lahan.
Pewarta: Norjani
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015