Yogyakarta (ANTARA News) - Universitas Islam Indonesia Yogyakarta dan Sungkonghoe University, Korea Selatan, bekerja sama memberdayakan masyarakat Daerah Istimewa Yogyakarta melalui pengembangan kurikulum.
"Pada 2015, UII dan Sungkonghoe University (SKHU) bersepakat melanjutkan program pemberdayaan masyarakat DIY melalui pengembangan kurikulum Program Studi Hubungan Internasional," kata Rektor UII Harsoyo di Yogyakarta, Senin.
Usai bertemu President SKHU Jeong Ku Lee dan menandatangani nota kesepahaman antara kedua universitas tersebut, Harsoyo mengatakan pengembangan kurikulum itu dilakukan dengan merancang mata kuliah Community Development and International Cooperation.
Menurut dia, tantangan globalisasi semakin mendorong peran perguruan tinggi sebagai institusi pemantik pemberdayaan masyarakat. Perguruan tinggi dituntut untuk semakin peka memberikan pendampingan dan solusi atas permasalahan yang dihadapi.
"Kewajiban itu harus didukung semua sumber daya yang dimiliki oleh perguruan tinggi termasuk melalui optimalisasi peran kerja sama internasional perguruan tinggi. Semangat itu melatarbelakangi UII dan SKHU bekerja sama memberdayakan masyarakat DIY sejak 2013," katanya.
Ia mengatakan selama tiga tahun terakhir, UII-SKHU sepakat bekerja sama memberdayakan masyakarat DIY yang diwujudkan dalam beberapa pelatihan.
"Pelatihan itu antara lain pelatihan kepemimpinan, perangkat desa, pemimpin koperasi, kewirausahaan bagi masyarakat, pendidikan dan pencarian pengajar, serta pendidikan gender di berbagai desa di wilayah DIY," katanya.
Menurut dia, kerja sama itu didukung beberapa instansi seperti BKPMD DIY, LSM Satu Nama Foundation, dan Korean International Cooperation Agency (KOICA).
"Kami berharap kerja sama produktif kedua universitas itu dapat terus berkembang dan semakin intensif di masa mendatang," kata Harsoyo.
Ketua Program Studi Hubungan Internasional UII Irawan Jati mengatakan pengembangan kurikulum ditujukan untuk menganalisis kemitraan UII-SKHU-LSM Satu Nama dan relevansinya terhadap pengembangan masyakarat.
"Mata kuliah yang ka,i kembangkan itu juga akan dilaksanakan secara daring, di mana mahasiswa UII dan SKHU akan belajar bersama melalui media internet," katanya.
Manajer Alternatif International Development Cooperation SKHU Lee Dae Hon mengatakan pengembangan kurikulum UII-SKHU termasuk penyelenggaraan lokakarya untuk mahasiswa di tiga dusun.
Ketiga dusun itu adalah Dusun Batusari, Kabupaten Gunung Kidul, Dusun Bandungan, Kabupaten Bantul, dan Dusun Banjaran, Kabupaten Kulon Progo.
"UII-SKHU-LSM Satu Nama fokus untuk menerapkan pendekatan pembangunan yang berkesinambungan melalui pelatihan untuk pemimpin wanita dan komunitas pemuda, koperasi dan usaha kecil masyarakat, dan pelatihan pengelolaan usaha desa," katanya.
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015