Terakhir Lion dengan nomor penerbangan JT 392 rute Jakarta-Pekanbaru dibatalkan pada malam ini,"
Pekanbaru (Antara) - PT Angkasa Pura (AP) II Cabang Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II menyebut, sebanyak 70 penerbangan dari dan menuju Pekanbaru terpaksa dibatalkan akibat asap kebakaran hutan dan lahan di Sumatera.
"Terakhir Lion dengan nomor penerbangan JT 392 rute Jakarta-Pekanbaru dibatalkan pada malam ini," tegas Airport Duty Manager Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II, Ibnu Hasan di Pekanbaru, Senin malam.
Ia jelaskan, sejak Senin (14/9) pukul 7.00 Wib, jarak pandang berdasarkan laporan Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Pekanbaru merilis untuk Kota Pekanbaru hanya berkisar 80 meter karena ditutupi kabut asap kiriman.
Jarak pandang yang tidak kunjung membaik hingga malam hari pukul 21.00 Wib, telah berakibat 70 penerbangan baik dari dalam dan luar negeri terpaksa dibatalkan seperti rute domestik yang dilayani Garuda Indonesia, Lion Air, Citilink dan lain-lain.
Lalu rute internasional dilayani maskapai AirAsia rute Kuala Lumpur-Pekanbaru pergi pulang (pp), Malindo Air rute Malaka-Pekanbaru pp, Firefly rute Selangor-Pekanbaru pp dan Silk Air rute Singapura-Pekanbaru pp.
"Jika tadi sore ada 68 penerbangan dibatalkan. Tapi jam 21.00 Wib ini sudah bertambah 2 atau jadi 70 penerbangan yang dibatalkan," katanya.
Ibnu mengatakan, pihaknya masih menunggu dua maskapai yang bakal mendarat yakni Garuda Indonesia dan Lion Air masing-masing dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta Cengkareng, Baten.
"Rencana ada 2 pesawat lagi mau datang, tapi kami belum tahu jadi atau tidak karena belum ada estimasi waktu yang diberikan. Garuda GA 198 sama Lion 296 dan keduanya dari Jakarta," rincinya.
Hasturman Yunus, Kepala Divisi Pelayanan dan Operasi Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II sebelumnya berujar, jarak pandang pada hari ini sangat terbatas atau berada dibawah standar miminal pilot pesawat melakukan pendaratan 1.000 meter.
"Kalau kemarin, masih agak mendingan karena jam 12.00 Wib sudah bisa landing (mendarat) dengan jarak pandang diatas 1.000 meter lebih, tapi kalau sekarang ini cuma 200 meter. Jadi tidak mungkin lagi untuk landing dan berakibat cancel (pembatalan)," terangnya.
Berdasarkan data Bandara Internasional Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru menyebut, setiap hari tidak kurang dari 60 kali penerbangan melakukan aktivitas landing atau pendaratan dan take off atau lepas landas.
Aktivitas penerbangan itu dilakukan oleh 11 maskapai baik rute domestik dan internasional seperti Lion Air, Garuda Indonesia, Batik Air, Indonesia AirAsia, Citilink, Susi Air, Silk Air, AirAsia, Firefly, Sriwijaya Air dan Malindo Air.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Pekanbaru menyebutkan, sensor modis menggunakan satelit Terra dan Aqua mendeteksi munculnya 983 titik panas (hotspot) di Pulau Sumatera.
"Dari ratusan titik panas tersebut di Riau terpantau hanya 55 titik sebabkan kabut asap pekat diperkirakan lebih parah dari hari sebelum-sebelumnya," kata Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Pekanbaru, Sugarin.
Sugarin mengatakan, titik panas atau "hotspot" di Sumatera pagi tadi nyaris menembus angka seribu titik.
Kondisi terparah terjadi di Sumatera Selatan dimana ditemukan 618 hotspot, Jambi 184 titik, Riau 55 titik, Babel 46 titik, lampung 48 titik, Sumbar 18 titik, Bengkulu 11 titik dan Kepri 2 titik.
Pewarta: Muhammad Said
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015