"Pembentukan toko-toko tani, minimal satu di setiap titik strategis seperti Pasar Cipinang, Kramat Jati dan lain-lainnya di seluruh titik di Indonesia, sejalan dengan upaya stabilisasi harga-harga kebutuhan pokok masyarakat," ujarnya saat rapat kerja dengan Komisi IV DPR di Jakarta, Senin.
Menurut Amran Sulaiman, keberadaan toko pertanian ini diharapkan menjadi solusi permanen untuk memutus rantai suplai berbagai produk pertanian yang sangat panjang mulai dari tingkat petani hingga konsumen sehingga berdampak pada tingginya harga jual produk pangan di masyarakat, terutama saat terjadi kelangkaan pasokan.
Mentan menjelaskan, dalam membangun toko-toko pertanian itu dilakukan kerjasama dengan sejumlah stakeholder terkait lainnya seperti Bulog, Kementerian Perdagangan, kelompok-kelompok tani dan bahkan juga melibatkan para mahasiswa pertanian dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia untuk pendampingannya.
Toko-toko pertanian tersebut nantinya diharapkan juga akan dilengkapi dengan fasilitas "cold storage" kapasitas besar untuk menampung pasokan produk-produk hortikultura dan bahan pangan lainnya sehingga gejolak harga bisa dikendalikan dengan adanya manajemen stok yang baik.
"Upaya ini tidak bisa dilakukan sendirian. Tanpa adanya kerjasama yang komprehensif dan melibatkan semua pihak terkait, maka konsep demikian tidak mungkin berhasil," ujarnya.
Mentan menyatakan bahwa Pemerintah akan bergerak cepat jika ada anomali dan pergerakan harga kebutuhan pokok, terlebih ketika terjadi teriakan pada pedagang karena kekurangan suplai dan konsumen karena tingginya harga.
Pewarta: Junaedi S
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015