Lumajang (ANTARA News) - Hujan deras yang mengguyur puncak Gunung Semeru menyebabkan banjir lahar dingin terjadi di aliran sungai Besuk Sat dan Besuk Koboan, Kabupaten Lumajang, Jatim, Selasa.
Akibat banjir lahar dingin tersebut, bebatuan besar memenuhi jalan alternatif yang menghubungkan dua kecamatan yakni Pasrujambe dan Candipuro sehingga tidak bisa dilalui oleh warga setempat.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Perlindungan Masyarakat (Bakesbanglinmas) yang juga Ketua Harian Satuan Pelaksana Penanggulangan Bencana dan Pengungsi (Satlak PBP) Lumajang, Wisu Wasonoadi, Selasa malam membenarkan terjadinya banjir lahar dingin akibat hujan deras beberapa jam di puncak Semeru.
"Beberapa hari terakhir ini, hujan deras di puncak Semeru," katanya.
Menurut Wisu, banjir lahar dingin tersebut hanya setengah meter dan melewati aliran sungai seperti biasanya sehingga warga tidak terlalu panik banjir lahar dingin di kawasan tersebut.
"Warga lereng Gunung Semeru sudah terbiasa dengan lahar dingin yang tingginya setengah meter," katanya menerangkan.
Ia menjelaskan, ketinggian banjir lahar semeru 1,5 meter yang harus diwaspadai karena melebihi aliran sungai di bawah lereng gunung Semeru.
"Satlak PBP Kabupaten selalu berkoordinasi dengan Satlak desa dan kecamatan terkait dengan banjir lahar dingin Semeru," katanya.
Sepekan ini, kata Wisu, sudah terjadi beberapa kali banjir lahar dingin namun ketinggiannya hanya setengah meter saja.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2009