Yerusalem (ANTARA News) - Warga Muslim dan polisi Israel pada Senin terlibat bentrok di Masjid Al-Aqsa, Yerusalem, untuk kedua kalinya selama dua hari berturut-turut, membuat setidaknya tiga orang ditahan.

"Ketika polisi masuk, sekelompok pemuda bertopeng berlari masuk ke dalam masjid dan melemparkan batu ke arah pasukan polisi," kata sebuah pernyataan polisi.

Polisi mengatakan bahwa mereka memasuki puncak kompleks masjid untuk memastikan bahwa pemuda Muslim yang berkumpul di sana tidak mengganggu warga Yahudi atau wisatawan pada waktu acara berkunjung pagi. Situs itu (Al-aqsa) dianggap suci oleh orang Yahudi dan Muslim.

Kepolisian dalam pernyataannya menambahkan bahwa tiga demonstran ditangkap dan kunjungan terus berlanjut seperti yang direncanakan ke situs tempat paling suci ketiga bagi umat Islam dan dihormati oleh orang Yahudi sebagai Bukit Bait Suci (Temple Mount).

Seorang wartawan AFP di luar pintu gerbang melihat seorang pengunjung Yahudi meninggalkan kompleks Al-Aqsa dan berkelahi dengan pemuda Muslim di luar.

Orang non-Muslim diperbolehkan mengunjungi kompleks masjid itu, tetapi orang-orang Yahudi tidak boleh berdoa atau menampilkan simbol nasional karena takut memicu ketegangan dengan jemaah Muslim.

Warga Muslim khawatir Israel akan berusaha untuk mengubah aturan yang berlaku di Al-Aqsa, dengan kelompok Yahudi sayap kanan-jauh yang mendorong untuk mendapatkan akses lebih banyak dan bahkan upaya oleh beberapa organisasi untuk mendirikan sebuah kuil (bait suci) baru.

Israel merebut Yerusalem Timur, daerah tempat Al-Aqsa berada, dalam Perang Enam Hari pada 1967, dan kemudian mengambil alih wilayah itu dalam sebuah langkah yang tidak pernah diakui oleh masyarakat internasional. (Uu.Y012)

Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015