Pernyataan dari koalisi tidak menyebut bagaimana prajurit militer dan empat tentara Penjaga Perbatasan tersebut tewas di wilayah selatan Arab Saudi, Najran. Mereka juga tidak menjelaskan kapan insiden terjadi.
Pernyataan resmi yang dikeluarkan oleh Saudi Press Agency hanya menyatakan mereka "meninggal dunia dalam tugas saat melindungi perbatasan negara."
Hal tersebut tampaknya menjadi kehilangan tunggal terbesar yang menimpa militer di wilayah perbatasan yang diumumkan koalisi sejak 26 Maret lalu, saat memulai serangan di Yaman terhadap para pemberontak Houthi yang didukung Iran.
Namun, tidak seperti kebanyakan pengumuman korban militer Arab Saudi di zona perbatasan, pernyataan tersebut tidak memberikan rincian lebih lanjut.
Juni lalu, koalisi menyatakan empat warga Arab Saudi dan puluhan warga Yaman tewas dalam pertempuran ketika pasukan yang setia kepada mantan presiden Yaman menyerang beberapa lokasi di perbatasan Arab Saudi.
Serangan udara berbulan-bulan dari koalisi telah gagal mengusir pemberontak Houthi dari wilayah yang mereka rebut di Yaman.
Namun mereka mulai kehilangan wilayah pada Juli ketika koalisi, menurut sumber-sumber militer, mengirim kendaraan lapis baja, tentara, dan para pejuang Yaman yang dilatih di Arab Saudi.
Pada Minggu (13/9), pasukan koalisi anti-pemberontak di Yaman memulai serangan besar yang ditujukan untuk mendorong pemberontak Houthi dari Provinsi Marib dan akhirnya bergerak ke ibu kota Sanaa yang mereka kuasai sejak tahun lalu.
Riyadh membentuk koalisi Arab untuk mendukung presiden di pengasingan Abedrabbo Mansour Hadi dalam menanggapi kekhawatiran bahwa Houthi akan mengambil alih semua wilayah di Yaman dan memindahkannya ke dalam orbit Syiah Iran yang merupakan pesaing dari Sunni Arab Saudi.
Setidaknya 60 orang tewas di Arab Saudi akibat penembakan dan pertempuran di sepanjang perbatasan dengan Yaman sejak koalisi mulai menyerang. Sebagian besar korban tewas di perbatasan adalah tentara.
Sepuluh tentara Arab Saudi lainnya tewas di Yaman awal bulan ini. Mereka termasuk di antara 60 tentara koalisi yang tewas ketika sebuah rudal menghantam pangkalan mereka di Provinsi Marib.
Organisasi Kesehatan Dunia menyatakan lebih dari 4.500 orang, sebagian besar adalah warga sipil, tewas di Yaman sejak 19 Maret lalu, demikian seperti dilansir kantor berita AFP. (Uu.B020)
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015