"Tadi kami meminta masukan saat bertemu Presiden, dan Indonesia tertarik untuk bidang infrastruktur dan pertanian," kata Presiden IDB Ahmad Mohamed Ali Al-Madani dalam keterangan pers usai bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Raja Faisal, Jeddah, Sabtu.
Ahmad Mohamed Ali Al-Madani mengatakan, program kerja sama strategis dengan negara anggota tersebut diharapkan bisa membantu negara-negara anggota Bank Pembangunan Islam (Islamic Development Bank/IDB).
Presiden IDB menjelaskan, sebagai tindaklanjut pembicaraannya dengan Presiden Jokowi, maka pemerintah RI dan IDB akan melakukan finalisasi kerja samanya.
Selain membahas mengenai program kerja sama strategis tersebut, Ahmad Mohammed juga mengatakan bahwa pihaknya berdiskusi tentang peran Indonesia dalam kerja sama peningkatan kapasitas di antara para anggota IDB.
"Indonesia sebetulnya sudah melakukan itu dalam kerangka kerja sama Selatan-Selatan, tentunya tidak akan sulit untuk melakukannya bagi negara anggota IDB lainnya," katanya.
Ia juga mengapresiasi peran Indonesia selama ini di dalam organisasi IDB, selain sebagai salah satu pendiri, juga aktif dalam berbagai kerja sama yang melibatkan negara anggota.
Ahmad Mohammed dalam kesempatan pertemuan dengan Presiden Jokowi juga menyampaikan rencana pertemuan para Gubernur Bank Sentral anggota IDB di Jakarta, Mei 2016 mendatang dan mengharapkan kehadiran Presiden untuk membuka pertemuan itu.
Dalam kerangka kerja sama antara Indonesia dan negara-negara di kawasan Timur Tengah, Presiden IDB mengatakan, perlunya mendorong kembali aktivitas perdagangan antara kamar dagang Indonesia dan kamar dagang di negara-negara tersebut.
"Beberapa waktu yang lalu intensitasnya sangat baik, namun dalam waktu dekat ini menurun. IDB siap mendorong kembali peningkatan kerjasama antar pengusaha Indonesia dan Timur Tengah," katanya menambahkan.
Pewarta: Panca Hari Prabowo
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2015