"Berdasarkan dari riset pendidikan yang kita dalami, pendidikan yang terintegrasi dengan kegiatan di luar ruang kelas sangat menguntungkan," kata Direktur Utama Operasional Yayasan Iman, Pengharapan dan Kasih (IPEKA) Petroes S Soeryo di sekolah Kristen IPEKA Plus BSD, BSD City, Tangerang Selatan, Sabtu.
Alasannya, Petroes mengatakan, murid-murid akan mendapat pemahaman menyeluruh dan tidak abstrak soal pelajaran.
"Misalnya belajar Fisika, maka selain memperlajari teori di dalam kelas, murid-murid sebaiknya juga dikenalkan dengan alam, praktik langsung di luar," kata Petroes yang juga menyebut bawha pendidikan terintegrasi seperti itu, bermanfaat pada kesehatan jasmani dan rohani anak didik.
"Pendidikan yang demikian, di beberapa negara ditemukan bahwa anak-anaknya belajar dengan well being yang lebih baik, secara psikologi juga lebih baik, dan nyaman. Anak-anak tak akan merasa dibatasi dengan dinding, bayangkan anak-anak di rumah bertemu dinding-dinding, di sekolah masuk ke ruangan yand berdindinh lagi," kata Petroes.
"Dengan metode pendidikan macam itu, kecerdasan anak akan lebih lengkap, bukan hanya kognitif tapi score academic juga akan meningkat," katanya.
Saat ini, banyak sekolah yang menawarkan pedidikan terintegrasi dengan alam, namun menurut Petroes, kebanyakan masih artifisial.
"Masa anak-anak yang di rumah biasa pakai AC tiba-tiba di sekolah di suruh belajar di hutan-hutan pakai bilik kayu, rasanya itu kurang riil," katanya.
Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015