Jakarta (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyampaikan rasa duka cita mendalam kepada korban musibah jatuhnya crane di Masjidil Haram, Makkah, Arab Saudi.

Menurut siaran pers Tim Komunikasi Presiden Sukardi Rinakit, Sabtu, Presiden Jokowi menyampaikan duka cita kepada korban musibah itu saat memberikan keterangan pers di Istana Raja Faisal, Jeddah, Jumat (11/9), pukul 22.15 waktu setempat.

"Saya sampaikan duka cita mendalam kepada para korban termasuk warga kita dari Indonesia," kata Presiden dalam siaran pers Tim Komunikasi Presiden.

Presiden menjelaskan bahwa dia mendapat kabar mengenai musibah itu saat baru tiba di Jeddah.

Badai menyebabkan crane untuk pembangunan dan perluasan Masjidil Haram patah, runtuh, dan menimpa jemaah yang sedang thawaf.

"Di antaranya menimpa jemaah kita dari indonesia," ucap Presiden.

Presiden telah meminta Amirul Hajj memantau perkembangan penanganan kejadian itu dan memberikan bantuan seoptimal mungkin kepada seluruh korban.

Sekretaris Kabinet Pramono Anung mengatakan pemerintah belum dapat memastikan jumlah warga negara Indonesia yang terkena musibah tersebut.

"Jumlah korban masih simpang siur, yang jelas sudah ada korban dari bangsa kita. Jumlahnya menunggu kepastian," kata Anung.

Anung juga mengatakan bahwa Presiden bermaksud menjenguk langsung korban di Rumah Sakit An Nur Makkah.

"Tapi atas berbagai pertimbangan, di antaranya pertimbangan masalah keamanan dari Pemerintah Kerajaan Saudi Arabia tidak bisa menjenguk malam ini dan juga memerlukan waktu koordinasi yang cukup panjang," ujar Anung.

Stasiun televisi resmi Al Arabia melaporkan jumlah korban meninggal telah naik menjadi 107, dan korban cedera mencapai 238 orang akibat jatuhnya crane di Masjidil Haram.

Kepala Pusat Kesehatan Haji Indonesia Dr Fidiansjah di Makkah, Jumat malam, menjelaskan sampai pukul 23.00 waktu Arab Saudi atau pukul 03.00 WIB, dua anggota jemaah perempuan Indonesia meninggal dunia dan 32 anggota jemaah lainnya terluka dalam kejadian itu.


Pewarta: Agus Salim
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015