Makkah (ANTARA News) - Hujan deras disertai angin kencang, kilat, dan gemuruh yang menggelegar selama sekitar satu jam sejak pukul 17.10 Waktu Arab Saudi (WAS) yang melanda Makkah, telah menyebabkan banyak pohon tumbang di jalan dan kaca lobby hotel pecah.


"Kaca lobby hotel pemondokan nomor 625 pecah berkeping-keping," kata Puadi, salah satu petugas Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 1436H/2015M sambil memperlihatkan video yang suasana di lobby tersebut.


Beruntung tidak ada korban jiwa dari kejadian tersebut, katanya.


Selain itu, hujan deras dan angin kencang juga menyebabkan sejumlah pohon tumbang ke jalan. Hal tersebut dilaporkan reporter dan kameramen TVOne Angga dan Cholid kepada tim Media Center Haji (MCH) yang berada di kantor Daker Makkah di Syisyah.


"Sepanjang sembilan bulan terakhir ini baru kali ini Makkah dilanda hujan yang besar disertai angin kencang," kata Hesham, warganegara Indonesia yang lahir dan besar di Makkah, Arab Saudi.


Hesham yang menjadi tenaga musiman (temus) pada PPIH tahun ini mengatakan dalam setahun biasanya hanya sekali bahkan sering tidak sama sekali hujan turun di Makkah.


"Hujan deras disertai butiran es dan angin kencang kali ini luar biasa," katanya. Beruntung, lanjut dia, hujan hanya berlangsung satu jam.


"Kalau hujan turun 2-3 jam biasanya banjir cukup besar seperti kejadian tahun 2007 dan 2010, karena Makkah daerah pegunungan (batu) dan tempat yang rendah seperti Masjidil Haram pernah terkena banjir," katanya.


Kendati demikian, Pemerintah Arab Saudi, kata dia, sangat cepat menangani masalah tersebut. Banjir dan jalanan yang kotor akibat hujan deras, biasanya cepat kembali bersih.


"Bahkan kalau ada mobil yang rusak karena banjir, pemerintah memberi ganti rugi," kata Aping Aneng, pemukim yang menjadi temus PPIH, menambahkan.


Oleh karena itu, kata dia, terowongan yang biasanya ditutup. Terowongan merupakan dataran terendah dan berada dibawah gunung batu, sehingga merupakan potensi banjir dan genangan air yang seringkali mobil terjebak di sana.

Pewarta: Risbiani Fardaniah
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015