Beliau juga telah dengan penuh perjuangan dan keikhlasan menuntaskan hubungan Islam dengan Negara ..."
Jakarta (ANTARA News) - Tahlilan mendoakan almarhum KH Muchith Muzadi, tokoh Nahdlatul Ulama (NU) yang kharismatik dan dihormati, digelar di Kantor Dewan Pimpinan Pusat Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) di Jalan Raden Saleh Jakarta, Jumat malam.
"Kami sangat kehilangan atas wafatnya KH Muchith Muzadi, tokoh NU yang sangat dihormati dan disegani oleh warga NU dan Indonesia pun kehilangan tokoh yang memiliki gagasan dan pandangan kebangsaan yang sangat luas. Karena itu, PKB menggelar tahlilan khusus untuk beliau," kata Ketua Umum PKB HA Muhaimin Iskandar di sela-sela acara tahlilan.
KH Muchith Muzadi adalah salah seorang dekralator PKB yang wafat pada Minggu (6/9) dan dimakamkan di Jember, Jawa Timur. Tahlilan diikuti oleh seluruh unsur pimpinan PKB, para anggota DPR Fraksi PKB dan para kader PKB lainnya.
Muhaimin menjelaskan, KH Muchith Muzadi adalah tokoh ulama dan pejuang yang tak mengenal lelah yang dihormati, disegani dan dicintai oleh seluruh warga NU.
"Keteladanan, kesederhanaan, keikhlasan dan gagasan dan pemikirannya yang brilian untuk Nahdlatul Ulama, diharapkan mampu menjadi warisan nilai bagi generasi penerus NU. Beliau sangat ikhlas dan rendah hati," ujarnya.
Muhaimin menilai, KH Muchith Muzadi semasa hidupnya juga dikenal sebagai konseptor ulung dan ideolog di balik beragam kabijakan strategis NU, terutama dalam masalah-masalah keagamaan dan kebangsaan.
KH Muchith Muzadi, kakak kandung mantan Ketua PBNU KH Hasyim Muzadi, juga mendapatkan kepercayaan untuk merumuskan konseptual Ahlusunnah wal jamaah.
"Beliau juga telah dengan penuh perjuangan dan keikhlasan menuntaskan hubungan Islam dengan Negara dan mencari rumusan pembaruan pemikiran Islam dan strategi pengembangan masyarakat NU," kata Muhaimin.
Menurut dia, NU dan bangsa Indonesia kehilangan tokoh besar, yang selalu berada di balik layar dan menjadi pemantik perubahan besar bagi bangsa Indonesia.
"Kami mendoakan semoga beliau khusnul khotimah, semua pemikiran serta perjuangannya untuk umat bermanfaat bagi bangsa Indonesia," demikian Muhaimin.
Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2015