Teater Imax di Surabaya adalah yang ke lima di Indonesia, dan hadir karena pertumbuhan ekonomi Surabaya makin menggeliat,"

Surabaya (ANTARA News) - Cinema 21 menghadirkan teater atau bioskop Imax pertama di Kota Surabaya, Jawa Timur yang berlokasi di pusat perbelanjaan Tunjungan Plaza 5 wilayah tersebut.

"Teater Imax di Surabaya adalah yang ke lima di Indonesia, dan hadir karena pertumbuhan ekonomi Surabaya makin menggeliat," ucap Corporate Secretary Cinema 21, Catherine Keng di Surabaya, Jumat.

Ia berharap, bioskop dengan konsep teknologi canggih dibanding keberadaan bioskop pada umumnya ini bisa menjadi hiburan tersendiri dengan kelebihannya.

"Untuk hari ini masih satu teater yang digunakan sebagai pembuka, dengan menyajikan film The Transporter Refueled dan ada 443 tempat duduk yang disediakan untuk penonton," katanya.

Selain di Surabaya, Imax sebelumnya hadir di beberapa kota besar seperti Jakarta dan Bekasi, antara lain di pusat perbelanjaan Summarecon Mal Serpong (2014), Summarecon Mal Bekasi (2015), dan TP 5 Surabaya (2015).

Dikatakannya, ada beberapa perbedaan Imax di Surabaya dengan beberapa kota lain di Indonesia, yakni harga tiket yang lebih murah khususnya di hari Sabtu dan Minggu.

"Rincian tiket Imex di Surabaya yakni Rp40 ribu untuk hari Senin-Kamis, Rp50 ribu untuk hari Jumat, dan Rp60 ribu untuk hari Sabtu dan Minggu. Sementara di Summarecon Mal Serpong harga tiket Sabtu/Minggu adalah Rp75.000," katanya.

Sementara perbedaan Imax dengan bioskop pada umumnya terletak pada teknologi Imax (Image Maximun), yakni teknologi yang mampu menampilkan gambar dengan ukuran dan resolusi yang lebih besar dibanding film konvensional.

Ia menjelaskan, standar layar Imax adalah lebar 22 meter dan panjang 16 meter, dan mempunyai ukuran cekung lebih panjang yakni 70 mm, sementara bioskop konvensional hanya mempunyai ukuran 35 mm.

Sebelumnya, Indonesia pertama kali menggunakan teater Imax adalah di Keong Mas di Taman Mini Indonesia Indah yang digunakan untuk wahana di taman hiburan, namun penggunaannya terus berkembang hingga dikomersialkan saat ini.

Pewarta: Abdul Malik
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015