Dalam keterangan tertulis DPR, di Jakarta Jumat, Setya Novanto menanggapi tema konferensi tahun ini tentang isu kesehatan dan kesejahteraan, menyampaikan bahwa pembangunan tidak dapat berjalan tanpa adanya perdamaian dan stabilitas keamanan. Sedangkan perdamaian dan stabilitas hanya dapat terjadi dalam iklim demokrasi.
Namun lanjutnya, dalam menyikapi demokrasi selayaknya kita tidak terjebak dalam demokrasi prosedural saja. Sehingga neksus (saling bergantungan) antara perdamaian, stabilitas dan demokrasi sebagai syarat mutlak pembangunan berkelanjutan dapat terjaga dan memberi manfaat sebesar-besarnya bagi warga negara.
Di sela-sela Konferensi yang berlangsung dari tanggal 31 Agustus s/d 2 September 2015, Ketua DPR RI melakukan pertemuan bilateral dengan Ketua Parlemen Jerman, Ceko, Iran, Kroasia, Finlandia, dan Sudan.
Secara umum pertemuan bilateral tersebut membahas sinkronisasi upaya masing-masing parlemen untuk meningkatkan hubungan bilateral diantara kedua negara, terutama melalui pembentukan Grup Kerja Sama Bilateral (GKSB) dengan parlemen negara-negara sahabat.
Demikian pula dengan pertemuan bilateral dengan Parlemen Sudan, selain untuk berkenalan dengan Ketua Parlemen yang baru dilantik bulan Juni lalu juga untuk membahas lebih lanjut mengenai ketertarikan Sudan untuk membentuk Sekretariat Forum Parlemen Asia Pasifik di negaranya sebagai follow up hasil forum parlemen dalam peringatan 60 tahun KAA di Jakarta bulan April 2015.
Dibahas pula mengenai ketertarikan Sudan untuk mengembangkan kerja sama pertambangan selain minyak mengingat Sudan memiliki potensi tambang mineral.
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015