Jakarta (ANTARA News) - Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Industri Kementerian Perindustrian Haris Munandar menilai harga gas yang ideal untuk industri di dalam negeri adalah sama seperti atau mendekati harga di negara-negara lain.
"Misalnya Malaysia dan China harga gas 4,5-5,5 dolar AS per million metric British thermal unit (mmbtu), dan India sekitar 5,4 dollar AS per mmbtu," kata Haris Munandar melalui siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis.
Jadi, lanjutnya, bila beban biaya lain dalam penjualan gas kepada dunia industri bisa dikurangi maka harga gas seharusnya bisa pada kisaran harga USD 6-7/mmbtu.
Dalam hal ini, tambah Haris, diperlukan pembenahan infrastruktur dan ketersediaan gas dan listrik bagi industri dalam negeri.
Menurut Haris, pemerintah memberi rangsangan investasi berupa fasilitas fiskal untuk investasi baru dan perluasan yaitu tax allowance melalui PP 18/2015 dan tax holiday berupa PMK 159/2015 yang disertai dengan berbagai relaksasi dari persyaratan memperoleh fasilitas tersebut.
Diketahui, Menteri Perindustrian Saleh Husin menyambut positif paket kebijakan ekonomi, yang salah satunya merupakan kebijakan dalam menetapkan harga gas untuk industri dalam negeri.
"Guna menggerakkan ekonomi nasional, salah satunya diputuskan kebijakan tentang penetapan harga gas untuk industri tertentu di dalam negeri," kata Menperin.
Menperin mengatakan, hal tersebut sudah lama diinginkan, baik oleh Kemenperin maupun pelaku usaha pengguna gas alam seperti petrokimia, termasuk produsen pupuk, lalu keramik, baja dan semen.
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015