"Lewat Popnas, ayo bersama-sama kita bangkit demi menjaga martabat bangsa dikancah internasional," kata Menpora Imam Nahrawi pada pembukaan Popnas 2015 di Stadion Siliwangi Bandung, Jawa Barat, Kamis.
Keinginan menpora akan Popnas sebagai ajang kebangkitan bukan tanpa alasan. Saat ini prestasi olahraga Indonesia mengalami kemunduran. Bahkan pada SEA Games 2015 di Singapura beberapa waktu lalu hanya mampu finis di urutan kelima. Kondisi ini dinilai memprihatinkan.
Untuk itu, kata dia, lewat Popnas yang merupakan kejuaraan khusus pelajar atau usia muda ini diharapkan mampu melahirkan atlet-atlet potensial dan kedepannya akan dididik melalui pemusatan latihan nasional.
"Kita harus mampu bangkit dan berprestasi dan terhindar dari keterpurukan. Tahun ini adalah tahun reflesi dan evaluasi. Untuk itu marilah kita terus berusaha untuk menjadi yang lebih baik," katanya menambahkan.
Pria yang akrab dipanggil Cak Imam itu menjelaskan, dalam beberapa tahun kedepan, Indonesia dihadapkan sebagai tuan rumah Asian Games 2018. Pada kejuaraan tersebut status Indonesia akan dipertaruhkan. Untuk itu dibutuhkan persiapan matang untuk menghadapinya.
Sementara itu Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan pada sambutannya mengaku bangga Jawa Barat menjadi tuan rumah. Apalagi Popnas ini memiliki makna yang dalam dengan diikuti para pelajar yang nantinya diharapkan bisa menjadi atlet nasional yang bisa mengharumkan nama bangsa.
"Oleh karena itu sangat penting kita membangun prestasi di kalangan pelajar sebagai tabungan untuk masa depan atlet nasional kita. Kami bangga bisa menjadi tuan rumah, dan kami akan berusaha sekuat tenaga untuk menjadi tuan rumah yang baik," kata pria yang akrab di sapa Aher.
Pembukaan Popnas 2015 dihadiri 12 ribu pelajar. Adapun jumlah pesertanya mencapai 5.300 atlet dan ofisial dari 34 provinsi. Adapun cabang olahraga yang dipertandingkan sebanyak 20 cabang dan satu cabang eksebisi yaitu tarung drajat.
Pewarta: Bayu K
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015