Hari ini baru satu unit yang kita buat, namun tahun depan kita akan produksi massal untuk memenuhi pesanan tahun anggaran 2016...
Bandung (ANTARA News) - PT Pindad (Persero) meluncurkan produk pertama alat berat escavator atau bekhoe seri "Pindad Escava 200" yang digelar di Kompleks Pindad Kota Bandung, Kamis.
Dua menteri hadir pada acara bersejarah bagi PT Pindad yang merambah ke produk alat berat yakni Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono.
Hadir pula Gubernur Jabar H Ahmad Heryawan dan sejumlah pejabat dari kementerian BUMN. Alat berat escavator yang pertama buatan Pindad berwarna merah dan putih itu untuk pertama kalinya diperlihatkan kepada publik.
"Kehadiran Excava 200 sekaligus meneguhkan komitmen kami dalam mendukung program pembangunan pemerintah dan sinergi antar BUMN," kata Direktur Utama Pindad Silmy Karim.
Peresmian produk terbaru Pindad itu ditandai dengan penandatanganan kerja sama PT Pindad dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat yang berkomitmen memesan alat berat produk Pindad itu.
"Pindad mendapat pesanan 500 unit escavator dari Kementerian PU dan Perumahan Rakyat serta 100 unit dari Kementerian BUMN pada tahun anggaran 2016," kata Silmy.
Ia menyebutkan ecavator Pindad Excava 200 lahir dari inisiatif sejumlah menteri Kabinet Kerja Jokowi-Jusuf Kalla yakni Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kepala Bappenas, Menteri Perindustrian dan Menteri BUMN saat meninjau lokasi BUMN strategis itu.
Gagasan itu kian meruncing ketika Presiden Jokowi berkunjung ke PT Pindad dan meminta agar Pindad meningkatkan kapasitas produksi militer dan nonmiliter.
"Salah satunya agar Pindad mengembangkan lini produksi alat berat," kata Silmy.
Ia menyebutkan secara teknologi dan rancang bangun, staf produksi dan tenaga ahli Pindad telah menguasai teknologi escavator seperti roda, rantai dan perangkat lainnya. Direktorat Produk Industri Pindad bahkan sudah memasok produk komponen seperti bucket teeth untuk pemegang merek escavator yang beroperasi di Indonesia.
"Kami pastikan komponen lokal escavator Pindad bisa mencapai 60 persen. Ada beberapa mesin yang akan digunakan dan saat ini masih terus dilakukan evaluasi," katanya.
Ia menyebutkan untuk pengembangan produk escavator itu, Pindad akan melakukan investasi senilai Rp300 miliar. Escavator buatan Pindad rencananya akan dilepas dengan harga Rp1,2 miliar hingga Rp1,3 miliar.
"Hari ini baru satu unit yang kita buat, namun tahun depan kita akan produksi massal untuk memenuhi pesanan tahun anggaran 2016 dari dua kementerian itu. Yang lainnya kami yakin akan menyusul pesan," kata Silmy Karim.
Sementara itu Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menyambut baik produk eskavator dari Pindad. Ia menyebutkan kebutuhan escavator di kementerian itu cukup banyak dan diharapkan mulai tahun depan bisa dipenuhi dari Pindad.
"Tahun ini tidak memungkinkan masuk anggaran, tapi tahun depan. Delivery pertama kami berharap bisa dilakukan pada Februari dari anggaran 2016," kata Menteri PU.
Ia menyebutkan, selain Kementerian PU kebutuhan alat berat juga dibutuhkan oleh pemerintah kabupaten/kota. Ia menyebutkan kabupaten/kota merupakan pasar bagi produk Pindad itu.
"Kita sudah pesan 500 eskavator, dan ada 500 lebih kabupaten/kota di Indonesia sehingga jumlahnya cukup banyak. Kami berharap produk alat berat ini bisa memenuhi kebutuhan alat berat di timur Indonesia yang kebutuhannya cukup tinggi," kata Basuki Hadimuljono.
Hal senada juga diungkapakan oleh Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu yang menyatakan produk alat berat Pindad juga bisa digunakan oleh TNI untuk kegiatan operasi non perang.
"TNI juga perlu, terutama untuk zeni. Tapi pesannya giliran, sekaran Pindad harus memenuhi pesanan Kementerian PU dan BUMN, nanti kita menyusul. Yang jelas kebutuhan alat berat di TNI juga cukup banyak," kata Ryamizard menambahkan.
Pewarta: Syarif Abdullah
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015