Manado (ANTARA News) - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) memperkirakan hujan turun pada Oktober-November 2015 menggantikan musim kemarau yang sudah berlangsung beberapa bulan.
"Jadi memang ada wilayah tertentu yang musim penghujannya tiba bulan Oktober. Sementara daerah lainnya diperkirakan pada bulan november," kata Kepala Seksi Observasi dan Informasi Stasiun Klimatologi Asep Hendrawan di Tomohon, Rabu.
Hujan di daerah ini, kata dia, tidak menyebar merata sehingga sejumlah wilayah dikategorikan ekstrim kekeringan meteorologis.
"Ada memang wilayah yang sudah 81 hari belum mendapatkan hujan, begitupun di Kota Tomohon, Bitung, Manado dan Kabupaten Minahasa di atas 60 hari," katanya.
Kondisi hari tanpa hujan (HTH) inilah, kata dia, menyebabkan di sejumlah wilayah terjadi kekeringan yang memicu kebakaran hutan, perkebunan milik rakyat bahkan perumahan penduduk.
"Dampak kekeringan ini dapat dilihat dari terbakarnya lahan pertanian, hutan, gunung atau bukti di sejumlah wilayah. Tidak ada cara selain mendorong masayarakat tidak membuka lahan dengan jalan membakar," katanya.
Dia pun mengharapkan, pemerintah bersikap tegas terhadap pelaku pembakaran lahan sehingga memberikan efek jera dan tidak dilakukan orang lain.
Pewarta: Karel A Polakitan
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015