Kuala Lumpur (ANTARA News) - Asosiasi sepak bola Malaysia (FAM) terancam terkena hukuman setelah terjadi insiden kembang api yang diluncurkan oleh fans setempat ketika berlangsung laga babak penyisihan Piala Dunia.

Bukan tidak mungkin sepak bola Malaysia menghadapi krisis lanjutan. Insiden ini lebih dipicu oleh kekalahan timnas Malaysia 0-10 ketika melawan Uni Emirat Arab dalam laga yang digelar di Abu Dhabi pada Kamis (3/9). Tinggal sekarang "menanti keputusan FIFA" setelah terjadi insiden kembang api pada Selasa waktu setempat.

Fans setempat meluapkan kemarahan bercampur kegeraman lantaran timnas kesayangan mereka kebobolan sepuluh gol tanpa balas. Mereka kemudian berulah dengan melepaskan kembang api yang berasap oranye di stadion Shah Alam ketika berlangsung laga antara Malaysia melawan Saudi Arabia pada Selasa.

Para pemain dan pelatih kedua tim berlari berhamburan meninggalkan lapangan. Para pendukung timnas Saudi juga berlari menjauh dari luncuran kembang api di stadion. Sepuluh orang ditangkap meski tidak ada seorang pun yang dilaporkan mengalami cedera, sebagaimana dikutip dari laman West Australian Sport.

"FAM memandang bahwa isu yang berkaitan dengan keamanan merupakan soal yang serius, utamanya berkaitan dengan keamanan penonton, pemain dan pelatih yang berada di stadion," demikian pernyataan FAM.

Aksi tidak terpuji di lapangan sepak bola itu dilakukan oleh kelompok yang menamakan dirinya sebagai "Ultras Malaya", sebuah kelompok suporter garis keras yang menuduh bahwa FAM tidak lagi memiliki kompetensi mengurus sepak bola.

"Saya benar-benar kecewa dengan ulah fans," kata pelatih kepala timnas Malaysia Ong Kim Swee.

Penerjemah: AA Ariwibowo
Editor: AA Ariwibowo
Copyright © ANTARA 2015