Sukabumi (ANTARA News) - Sekitar 50 persen Bukit atau Puncak Habibie yang berada di perbatasan Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi dengan Kabupaten Bayah-Banten hangus terbakar.
"Kemarau panjang, menyebabkan kondisi bukit tersebut kering dan mudah terjadi kebakaran. Bahkan, pada kebakaran hutan di bukit atau warga sekitar menyebutnya Puncak Habibie sekitar 30 hektare dari 60 hektare lahan rusak akibat kebakaran," kata Ketua Forum Komunikasi SAR Daerah Kabupaten Sukabumi, Okih Fajri di Sukabumi, Rabu.
Menurutnya, kebakaran hutan yang kerap dijadikan lokasi wisata dan foto selfie ini lebih diakibatkan karena kondisi hutan yang sudah kering sehingga banyak dahan dan ranting pohon yang mati yang memudahkan api berkobar.
Namun, pihaknya belum mengetahui penyebab utama Puncak Habibie ini bisa kebakaran karena masih dalam penyelidikan pihak polisi dari Polsek Cisolok.
Saat ini kebakaran yang merusak 50 persen lahan bukti yang bersebelahan dengan pemancar radar untuk pesawat terbang milik Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) sudah berhasil dipadamkan oleh petugas gabungan dibantu dengan warga. Namun, melihat kondisi cuaca yang panas dan kering ini potensi terjadinya kebakaran hutan cukup tinggi, maka dari itu pihaknya mengimbau kepada seluruh elemen masyarakat agar tidak melakukan aktivitas yang berpotensi terjadinya kebakaran.
"Kami masih memantau kondisi bukit, khawatir masih ada bara yang belum padam yang apinya bisa kembali merembet ke dahan pohon serta rerumputan yang kering," tambahnya.
Di sisi lain, warga sekitar menyebut bukti yang berada di perbatasan Kecamatan Cisolok dengan Kabupaten Bayah ini sebagai Puncak Habibie karena di lokasi tersebut ada IPTN dan dahulu industri ini identik dengan Menristek RI dan Presiden ketiga RI, BJ Habibie sehingga warga menyematkan nama Habibie di puncak yang memiliki panorama indah itu.
Pewarta: Aditya A Rohman
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015