Jakarta (ANTARA News) - Dua atlet tunggal putra pelatnas Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie mempelajari kekalahan mereka dalam pertandingan kualifikasi turnamen Jepang Terbuka 2015, Selasa.
"Pada game ketiga, saya bermain kurang sabar dan kurang tenang. Pasti saya kecewa karena saya ingin mencari pengalaman sebanyak mungkin. Tapi, saya tidak boleh berlebihan meskipun kecewa," kata Anthony selepas pertandingan di Tokyo, Jepang, seperti dilansir Tim Humas dan Media Sosial PBSI dalam situs resminya.
Anthony kalah pada putaran pertama babak kualifikasi dari tunggal putra Taiwan Tzu Wei Wang dengan skor 19-21, 22-20, 17-21 dalam 59 menit pertandingan.
Pada game ketiga, Anthony berkali-kali mengungguli Tzu 5-3, 7-6, dan 10-9. Tapi, setelah skor imbang 10-10, Anthony terus tertekan hingga game ketiga berakhir dengan skor 17-21.
"Saya harus bermain lebih baik lagi, baik dari fisik, mental, dan pukulan," kata Anthony.
Pengakuan yang sama disampaikan Jonatan yang telah kalah juga dari Tzu pada putaran kedua babak kualifikasi dengan skor 19-21, 21-19, 14-21 dalam pertandingan selama 54 menit.
"Saya sudah mendapat kesempatan dengan kondisi lawan yang kelelahan. Tapi, saya justru banyak mati sendiri. Pertandingan itu menjadi pelajaran bagi saya. Saya harus bermain lebih baik lagi dan harus bekerja keras," kata Jonatan.
Padahal, pada putaran pertama babak kualifikasi, Jonatan berhasil menaklukkan wakil tuan rumah Kenta Nishimoto 22-24, 22-20, 21-19 dalam pertandingan selama 76 menit.
Kedua atlet muda pelatnas PBSI itu akan mempersiapkan diri menuju turnamen tingkat super series Korea Selatan Terbuka 2015 yang akan berlangsung pekan ketiga September.
Pewarta: Imam Santoso
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015