Jambi (ANTARA News) - Jamaah Calon Haji (JCH) Provinsi Jambi kloter pertama, Selasa, terpaksa dievakuasi mengunakan bus untuk diberangkatkan melalui Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, akibat kabut asap tebal yang masih menyelimuti Bandara Sultan Thaha Syaifudin (STS) Jambi.
Penjabat Gubernur Jambi, Irman, usai melepas secara resmi JCH asal Provinsi Jambi di Asrama Haji Jambi, Selasa, mengatakan, kesepakatan awal pemberangkatan JCH adalah menunggu hingga pukul 20.00 Wib Selasa malam.
"Jika sampai pukul 20.00 Wib Bandara STS Jambi tidak bisa didarati pesawat, maka pesawat JCH akan menjemput ke Palembang," kata Irman.
Dia mengatakan, jarak pandang di Bandara Jambi untuk bisa pesawat mendarat yakni 2200 meter, namun hingga pukul 20.00 Wib jarak pandang tidak mencapai angka normal.
Akibatnya, JCH asal Jambi harus segera diberangkatkan melalui Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang dengan mengunakan 11 bus ditambah dua truk pengangkut barang pada pukul 20.00 Wib itu.
"Pengangkutan JCH dari Jambi ke Palembang sudah stanby, yang penting jamaah jangan sampai terganggu keberangkatannya. Karena jam 06.40 Wib Rabu (9/9) besok, JCH sudah sampai di Bandara Hang Nadim Batam," kata Irman.
Kepala Kantor Kementerian Agama Provinsi Jambi, M Thahir, mengatakan, JCH Jambi akan diberangkatkan ke Jeddah dari Bandara Hang Nadim Batam pada Rabu (9/9) pukul 10.40. Sebab itu Pemprov Jambi segera mengambil sikap.
"Kita tidak bisa lama mengambil sikap, sebab JCH kita sudah harus tiba di Bandara Batam dari Palembang Rabu pukul 06.40 Wib. Mereka sudah harus ada di ruang tunggu Bandara empat Jam sebelum pemberangkatan ke Jeddah," kata Thahir.
Selama pemberangkatan mengunakan bus menuju Bandara Palembang, JCH akan dikawal Kepolisian dari Polda Jambi dibantu Danrem 042/ Gapu dan Dinas Perhubungan Provinsi Jambi.
"Perjalan dari asrama Haji Jambi menuju Palembang itu tujuh Jam. Kita pastikan JCH kita tepat waktu sampai ke Batam," katanya.
Sementara itu, Koordinator Penerimaan Dan Pemberangkatan Haji, Rusli Adam mengatakan, pihak BMKG hingga pukul 20.00 Wib tidak memberi sinyal bahwa Bandara Jambi bisa didarati pesawat.
"Jadi kita memutuskan berangkat dari Bandara Palembang, diperkirankan perjalanan tujuh jam. Dan jamaah diusahakan sudah tiba di Batam pukul 06.00 wib, Rabu (9/9). Kita tidak ada lagi opsi lain mau tidak mau malam ini jamaah kita harus berangkat. Jamaah yang diberangkatkan kloter 16 ini berjumlah 450 orang termasuk petugas," kata Rusli.
"Bandara Palembang adalah bandara Internasional, jadi di sana tidak mengalami kesulitan meski ada kabut asap. Bandara Palembang juga sudah dihubungi dan mereka sudah siap menampung jamaah dari Jambi. Tiga unit pesawat Sriwijaya juga sudah stanby dan siap berangkat," katanya menambahkan.
Kabut asap pekat di kota Jambi pada Selasa pagi hingga malam memang tidak memungkinkan untuk pesawat mendarat. Aktivitas Bandara STS Jambi pun masih lumpuh total.
Bahkan jarak pandang dari rilis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisikan (BMKG) Jambi sempat drof diangka 300 meter. Dan hingga pukul 20.00 Wib jarak pandang juga tidak sampai 100 meter.
Pewarta: Dodi Saputra
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015