Yang paling banyak terkena dampaknya kabut asap itu balita dan anak-anak, sementara untuk yang dewasa dan orang tua angka tidak terlalu signifikan,"

Jambi (ANTARA News) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Jambi Provinsi Jambi menyebutkan, dalam sepekan terakhir penderita infeksi saluran pernafasan atas (ISPA) di kota itu mencapai angka 3.394 orang yang disebabkan kabut asap.

Kepala Bidang Pengendalian Masalah Kesehatan Dinkes Kota Jambi, Nur Indrayeti, di Jambi, Selasa, mengatakan, meningkatnya penderita ISPA tersebut akibat udara yang tidak sehat karena kota itu diselimuti kabut asap.

"Berdasarkan laporan dari Puskesmas dan Klinik, pada minggu pertama bulan September ini, penderita ISPA mencapai 3.394 orang, padahal laporan sebelumnya setiap minggunya hanya 2.000 kasus," kata Nur Indrayeti.

Nur menjelaskan, penderita paling banyak berobat itu yakni di Puskesmas Putri Ayu 430 orang dan Puskesmas Rawasari Kota Jambi 305 orang. Sedangkan di Klinik rata-rata penderita ISPA yang berobat mencapai 100 orang.

"Yang paling banyak terkena dampaknya kabut asap itu balita dan anak-anak, sementara untuk yang dewasa dan orang tua angka tidak terlalu signifikan," katanya.

Dia mengungkapkan, sepanjang bulan Agustus 2015, penderita ISPA meningkat hingga 23,9 persen dari bulan sebelumnya yang hanya mencapai 7.644 kasus. Pasalnya di Minggu ke tiga dan ke empat kualitas udara di Jambi memang tidak sehat karena Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) sudah mencapai angkka 220 ppm.

"Sebelumnya tercatat 7.644 kasus ISPA hingga Juli 2015, dan bulan Agustus ada peningkatan sebanyak 1.826 kasus hingga menjadi 9.470 kasus. Dan Minggu pertama September ini sudah tercatat 3.394 orang yang menderita ISPA karena puncak kabut asap terjadi pada bulan September," katanya menjelaskan.

Untuk itu, pihaknya meminta kepada masyarakat agar tetap menjaga pola hidup sehat seperti memperbanyak mengkonsumsi buah segar serta air mineral.

"Kesadaran menggunakan masker saat aktivitas di luar ruangan dan tetap menjaga pola hidup sehat sangat diperlukan untuk mengantisipasi dampak kabut asap tersebut," katanya menambahkan.

Pewarta: Dodi Saputra
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015