Jakarta (ANTARA News) - Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) akan memanggil promotor turnamen Piala Presiden 2015, Mahaka Sports and Entertainment, guna mengevaluasi pelaksanaan kejuaraan yang diikuti oleh 16 klub Divisi Utama dan Indonesia Super League itu.
"Kamis (10/9) mereka kami panggil. Kami akan melakukan evaluasi apa saja yang terjadi selama pertandingan putaran pertama," kata Sekretaris Jenderal BOPI Heru Nugroho di Kantor Kementerian Pemuda dan Olahraga, Jakarta, Selasa.
Menurut dia, ada beberapa masalah yang terjadi selama pertandingan, mulai dari wasit yang tetap mengenakan atribut Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) yang telah dibekukan serta adanya spanduk yang bertuliskan sindiran pada BOPI dan Menteri Pemuda dan Olahraga.
"Selama ini sudah ada kesepakatan, tapi realitas di lapangan seperti itu. Ada yang pakai logo, ada pula yang enggak pakai. Datanya kami sudah pegang," katanya.
Pada pertemuan evaluasi nanti, ia mengatakan, BOPI akan meminta penjelasan kepada Mahaka selalui promotor turnamen berhadiah utama Rp3 miliar itu.
"Kami akan meminta penjelasan pada Mahaka. Hasil evaluasi ini akan menjadi acuan kami untuk kedepannya," kata Heru.
Heru menegaskan jika promotor tidak mampu memberikan penjelasan mengenai masalah-masalah tersebut maka BOPI tidak akan memberikan lagi rekomendasi untuk menggelar turnamen.
Turnamen Piala Presiden 2015 bergulir di empat kota yaitu Bandung, Malang, Bali dan Makassar. Pertandingan babak pertama di kota-kota tersebut hampir semua sudah selesai.
Sebelum babak delapan besar, BOPI akan melakukan evaluasi termasuk memantau hak dan kewajiban yang harus diterima klub dari promotor.
Evaluasi tidak hanya dilakukan pada promotor turnamen Piala Presiden, namun juga promotor turnamen Piala Kemerdekaan yang saat ini sudah memasuki babak semifinal.
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015