tidak memberikan prospek yang cerah
Jakarta (ANTARA News) - Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro melaporkan hasil pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral negara-negara G-20 di Turki kepada Presiden Joko Widodo di Istana Merdeka, Selasa, dengan salah satu kesimpulannya adalah 2015 sebagai tahun yang berat tak berprospek cerah.
"Lapor habis pulang dari pertemuan dari G-20. Jadi kami laporkan perkembangan pembicaraan di sana," kata Bambang usai bertemu Presiden di Istana Kepresidenan Jakarta.
Menkeu mengungkapkan pertemuan G-20 intinya menyikapi kondisi global yang dilanda krisis dan tidak memberikan prospek cerah.
"Intinya dari G20 kemarin, 2015 ini adalah tahun yang berat, tidak memberikan prospek yang cerah dan juga membaiknya data AS memberi konsekuensi pada negara lain, termasuk tekanan pada rupiah dan yang lainnya," papar Bambang.
Bambang juga memberi masukan kepada Presiden agar menjaga perekonomian nasional bahwa hingga akhir tahun ini karena tahun depan prospeknya akan lebih baik dari tahun ini.
Bambang juga megaku melaporkan perkembangan pembahasan RAPBN 2016 yang masih dalam tahap awal, selain menyinggung rencana kebijakan paket ekonomi dalam menghadapi perekonomian saat ini.
"Beliau (Presiden) inginkan yang punya dampak signifikan harus dimasukkan, apakah dalam PP (Peraturan Pemerintah) ataukah peraturan menteri." kata Bambang.
Dia juga mengungkapkan adanya isentif fiskal yang diberikan dalam paket kebijakan ekonomi selain "tax holiday" yang telah dikeluarkan.
"Insentif fiskal kemarin sudah ada tax holiday itu merupakan bagian dari paket, nantinya ada lagi, misalkan tentang galangan kapal juga akan diselesaikan," pungkas Bambang.
Pewarta: Joko Susilo
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015