Jakarta (ANTARA News) - Mantan Kepala Badan Reserse Kriminal Polri Komisaris Jenderal Budi Waseso dilantik menjadi Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) di Jakarta, Selasa.


Kepala Polri Jenderal Badrodin Haiti memimpin acara pelantikan yang berlangsung di Gedung BNN dan menyatakan optimistis Budi Waseso bisa meningkatkan kinerja lembaga pemberantasan penyalahgunaan narkotika.

Dia mengatakan Indonesia saat ini berada dalam fase penyalahgunaan narkoba kronis dengan 4,3 juta orang mengalami ketergantungan narkoba atau setara dengan 2,2 persen dari total jumlah penduduk Indonesia.

Badrodin memperkirakan kerugian akibat penyalahgunaan narkoba mencapai Rp63 triliun yang meliputi biaya belanja narkoba, rehabilitasi, serta perkiraan harga barang-barang yang dicuri para penyalahguna narkoba.

"Dampaknya sangat tidak baik bagi perkembangan masyarakat, diantaranya kemungkinan putus sekolah, degradasi moral, merusak fisik dan jiwa, penelantaran anak dan keluarga, dan ancaman kematian akibat overdosis," ujarnya.

Indonesia, kata Badrodin, saat ini bukan hanya sebagai negara target penjualan narkoba, tapi juga merupakan negara produsen narkoba.

Pemerintah, ia menegaskan, sudah mendeklarasikan perang terhadap penyalahgunaan narkoba.

"BNN harus mampu menerapkan terobosan yang efektif, inovatif dan luar biasa dalam pemberantasan narkoba. BNN butuh pemimpin yang andal. Di bawah kepemimpinan Pak Buwas (Budi Waseso), saya yakin BNN akan menjadi organisasi yang semakin berkualitas dalam pemberantasan dan pencegahan narkoba," katanya.

Ia juga berpesan kepada Budi Waseso supaya memperkuat koordinasi dan kerja sama dengan kementerian, Polri, pemerintah daerah dan tokoh-tokoh agama dalam pencegahan dan pemberantasan narkoba.

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2015