Lebak (ANTARA News) - Pedagang domba di sejumlah lokasi di Kabupaten Lebak, Banten mulai ramai, meskipun Lebaran Idul Adha dua pekan mendatang.
Saniman, seorang pedagang domba di Jalan Siliwangi Rangkasbitung, Kabupaten Lebak, mengaku selama sepekan terakhir permintaan domba cenderung meningkat dengan bisa menjual hewan kurban antara 20 sampai 30 ekor domba.
Semua domba yang dijual itu didatangkan dari Cianjur dan Garut, Jawa Barat.
Harga domba saat ini minimal sebesar Rp2 juta sampai Rp4,5 juta per ekor dengan berat badan antara delapan kilogram hingga 18 kilogram.
Selama ini, penjualan domba mengalami lonjakan yang tajam karena dua pekan menjelang tibanya Idul Adha 1346 H.
"Saya berharap permintaan domba berlangsung hingga Idul Adha nanti," katanya.
Begitu pula, Ujang, seorang pedagang hewan kurban belokasi di Jalan Dengung Kecamatan Maja Kabupaten Lebak mengaku selama empat hari terakhir penjualan domba melonjak dan kini hewan ternak mulai kehabisan.
Kemungkinan hari ini kembali mendatangkan ternak domba dari Garut, Jawa Barat.
Ia menjamin kondisi kesehatan domba dari Garut relatif aman untuk dikonsumsi masyarakat, meskipun ternak Jawa Barat sebagai daerah endemik antraks.
Sebab setiap pembelian domba disertakan dokumen surat kesehatan hewan (SKH) dari Dinas Peternakan dan Kesehatan hewan Pemerintah Garut.
Selain itu juga Dinas Peternakan setempat melakukan pemeriksaan kesehatan hewan kurban di sejumlah lokasi.
"Jika hewan itu dinyatakan sehat maka petugas memberikan tanda berupa kalung untuk dipasang pada leher ternak," katanya.
Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Lebak Iman Santoso mengatakan pihaknya setiap hari mendatangi sejumlah pedagang hewan kurban karena sebagian besar ternak tersebut didatangkan dari sejumlah daerah di Jawa Barat.
Hingga saat ini Jawa Barat masih ditetapkan sebagai daerah endemik antraks yang menyerang pada ternak domba dan kambing.
"Pemeriksaan hewan ini untuk mencegah penyakit antraks dan penyakit hewan lainya yang bisa membahayakan bagi kesehatan manusia," jelasnya.
Pemeriksaan kesehatan tersebut, lanjut dia, melibatkan sebanyak 20 orang, termasuk dua dokter hewan yang setiap hari terus melakukan pengawasan hewan kurban.
Selama ini, pihaknya tidak menemukan peredaran ternak hewan kurban di antaranya domba, kambing, sapi, dan kerbau terjangkit penyakit antraks.
"Kami menjamin hewan kurban yang ada di Lebak aman untuk dikonsumsi," katanya.
Pewarta: Mansyur
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015