Amman (ANTARA News) - Kelompok garis keras ISIS merebut ladang minyak besar terakhir milik pemerintah Suriah melalui pertempuran, kata lembaga pemantau pada Senin.
Ladang minyak Jazal saat ini ditutup dan pertempuran masih berlangsung di bagian timur provinsi Homs. Kedua pihak kehilangan anggota pasukan, kata Pemantau Hak Asasi Manusia Suriah (SOHR), yang memantau perang di Suriah.
Seperti dikutip Reuters, lembaga yang berkantor pusat di Inggris itu tidak merinci kapan pertempuran itu dimulai atau penjelasan lain.
Di sisi lain, militer Suriah menyatakan mundur dari serangan di daerah sama. Namun, mereka tidak menyebutkan ladang minyak Jazal atau menanggapi mengenai seberapa banyak prasarana energi masih dikuasai pemerintah.
Militer mengaku menewaskan 25 anggota ISIS, temasuk di antaranya yang berasal dari negara lain.
"Rezim Suriah telah kehilangan ladang minyak terakhir," kata SOHR, yang melacak kekerasan di Suriah melalui jaringan sumber di lapangan.
Sejumlah pengamat menyatakan bahwa pertempuran antara ISIS dan pasukan pemerintah memang semakin intensif dalam dua atau tiga hari terakhir. ISIS, menurut mereka, telah mengambil alih ladang minyak Jazal pada Minggu.
(T.G005/A/G005/A/B002)
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015