Yogyakarta (ANTARA News) - Pemerintah perlu mengoptimalkan peran sektor ekonomi kerakyatan untuk memulihkan tren pelambatan perekonomian nasional, kata pengamat ekonomi Universitas Gadjah Mada, Revrisond Baswir.
"Saya kira untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang perlu didorong adalah peran ekonomi rakyat," kata Revrisond Baswir di Yogyakarta, Senin.
Menurut Revrisond, selain sebagai penopang langsung perekonomian masyarakat di lapisan bawah, ekonomi kerakyatan yang diwujudkan melalui usaha kecil menengah (UKM) memiliki risiko kerugian lebih kecil dibanding sektor usaha lainnya.
"Karena mereka usaha kecil, dampak atau risiko yang ditimbulkan ketika terjadi kemacetan tidak akan terlalu besar," kata dia.
Oleh sebab itu, kata dia, pemerintah perlu merealisasikan upaya untuk meningkatkan insentif bagi sektor usaha kecil menengah melalui pemberian pinjaman modal dengan bunga yang murah.
Untuk merealisasikannya, ia mengatakan, sektor perbankan di daerah juga perlu mendukung dengan mempermudah akses permodalan melalui prosedur yang mudah.
"Bahkan Perbankan juga seharusnya bersedia memberikan pendampingan untuk meningkatkan kapasitas UKM," kata dia.
Hal itu, menurut dia, sesuai dengan implementasi sistem ekonomi yang berlandaskan Pancasila, di mana kemakmuran bukan hanya diperuntukkan bagi orang per orang, melainkan diprioritaskan bagi masyarakat luas.
Dalam aspek ekonomi, menurut dia, masyarakat yang betul-betul mengamalkan Pancasila akan lebih memilih pada konsep ekonomi yang berbasis pada demokrasi dan kerakyatan. "Konsep itu sesuai dengan yang tercantum dalam UUD 1945," kata dia.
Meski terdapat tren pelambatan ekonomi yang disertai dengan pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS), ia optimistis, dengan mengoptimalkan peran ekonomi rakyat, pertumbuhan ekonomi tahun ini dapat diupayakan meningkat antara level 4,8 persen - 5,2 persen.
Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015