Jambi (ANTARA News) - Jamaah Calon Haji (CJH) Provinsi Jambi, akan diberangkatkan melalui Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, jika jarak pandang akibat kabut asap tebal di Bandara Sultan Thaha Syaifudin (STS) Jambi tidak memungkinkan untuk pesawat mendarat.
Penjabat Gubernur Jambi Irman di Jambi, Senin, mengatakan memberangkatkan JCH Jambi melalui Palembang merupakan alternatif ke dua, mengingat kabut asap di Jambi hingga Senin, masih tebal dan tidak memungkinkan pesawat "landing dan take off".
"Kita siapkan dua alternatif, melalui Bandara STS Jambi atau Bandara Sultan Mahmud Badaruddin II. Namun kita tetap berupaya maksimal agar JCH bisa diberangkatkan melalui Bandara STS Jambi," kata Irman.
Dia mengatakan upaya itu dilakukan secara berkesinambungan bersama pihak terkait dengan tidak mengubah jadwal pemberangkatan JCH Jambi kloter pertama.
"Yang jelas pemberangkatan JCH tidak diundur tetap tanggal 9 Sepetember, sesuai agenda. Kita sedang upayakan JCH tetap berangkat dari Jambi, untuk itu kita minta maskapai penerbangan Sriwijaya agar lebih awal stanby di Jakarta. Jika jarak pandang dimungkinkan untuk mendarat, kita minta mereka segera berangkat menuju Jambi," katanya.
Upaya lainnya yakni dengan meminta bantuan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) untuk membuat hujan buatan dan memasang Ground Mist Generator (GMG) atau alat pemecah asap pada Selasa (8/9).
Namun jika upaya maksimal itu tidak berhasil hingga pukul 21.00 Wib Selasa (8/9) malam, maka Pemprov Jambi dengan berat hati akan memberangkatkan JCH dari Palembang.
"Kita sudah siapkan bus dari Pemprov dan Dishub, tapi saya lupa berapa unit yang disiapkan. Keputusannya Selasa malam, jika cuaca tidak memungkinkan kita segera berangkatkan JCH dengan bus ke Palembang pada pukul 22.00 Wib," katanya menjelaskan.
JCH Jambi diberangkatkan dengan lima kloter, jika kloter pertama mengunakan alternatif pemberangkatan melalui Palembang, kloter kedua dan selanjutnya belum tentu. Sebab Pemprov akan terus memantau cuaca karena pemberangkatan melalui Bandara Jambi jauh lebih hemat, dan JCH tidak terlalu capek dengan menempuh jalur darat.
"JCH kloter pertama tetap diberangkatkan 9 September, dan kloter selanjutnya tetap melihat cuaca hingga pukul 21.00 Wib sebelum pemberangkatan. Jika memungkinkan tetap lewat Bandara Jambi, dan jika tidak memungkinkan alternatifnya tetap melalui Palembang," kata Irman.
"Ini saya sampaikan agar jamaah haji bisa tenang, keluarga juga tenang dan masyarakat bisa mengetahui bahwa pemberangkatan jamaah haji melalui Embarkasi Haji Antara (EHA) yang pertama kali di Jambi bisa dilaksanakan tepat waktu dengan suasana kondusif," katanya.
Pewarta: Dodi Saputra
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015