Singapura (ANTARA News) - Harga minyak global turun di perdagangan Asia pada Senin, karena para pedagang menunggu keputusan Federal Reserve AS tentang apakah akan menaikkan suku bunga menyusul laporan ketenagakerjaan Agustus yang bervariasi, kata para analis.

Patokan AS, minyak mentah light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober turun 34 sen menjadi

45,71 dolar AS per barel, sementara minyak mentah Brent untuk pengiriman Oktober melemah 38 sen menjadi 49,23 dolar AS di perdagangan sore.

Departemen Tenaga Kerja AS mengatakan pada Jumat ekonominya menambahkan 173.000 pekerjaan pada Agustus, lebih rendah dari yang diperkirakan.

Namun, kenaikan lapangan pekerjaan dua bulan sebelumnya direvisi naik, mendorong tingkat pengangguran turun lebih besar dari yang diperkirakan menjadi 5,1 persen, tingkat terendah sejak April 2008.

Laporan ini adalah yang terakhir sebelum dewan kebijakan Fed bertemu pada 16-17 September untuk membahas rencananya tentang biaya atau suku bunga pinjaman. Pasar keuangan AS ditutup pada Senin untuk libur umum Hari Buruh.

"Realisasi bahwa The Fed masih akan menaikkan suku bunga tahun ini ... memperlemah sentimen pasar," kata Bernard Aw, penyiasat pasar di IG Markets di Singapura.

Kenaikan suku bunga kemungkinan akan memperkuat greenback, membuat minyak yang dihargakan dalam dolar lebih mahal untuk pemegang mata uang lemah, sehingga merugikan permintaan dan harga.

Para analis mengatakan pedagang sedang menunggu data ekonomi global minggu ini untuk petunjuk tentang permintaan, dengan pasokan berlimpah didorong tanpa henti oleh produksi AS dan OPEC.

Pemerintah Tiongkok dijadwalkan akan merilis data bulanan perdagangan dan inflasi, serta produksi industri, investasi aset tetap dan penjualan ritel dalam beberapa hari mendatang.

Harga minyak berfluktuasi liar dalam beberapa pekan terakhir karena ketidakpastian tentang kebijakan moneter The Fed serta kekhawatiran tentang pertumbuhan di Tiongkok, konsumen energi nomor satu dunia.

Angka produk domestik bruto zona euro kuartal kedua akan diumumkan pada Selasa.

(Uu.SYS/B/A026/C/B012)
 

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015