Beijing (ANTARA News) - Tiongkok pada Senin menurunkan angka pertumbuhan PDB-nya untuk tahun lalu sebesar 0,1 persentase poin menjadi 7,3 persen, kata pemerintah, karena meningkatnya kekhawatiran atas pelambatan ekspansi di ekonomi terbesar kedua dunia itu.
Biro Statistik Nasional mengatakan di situsnya, pihaknya menurunkan angka dari 7,4 persen yang diumumkan pada Januari setelah "konfirmasi pendahuluan".
Angka baru tetap merupakan yang terendah sejak 1990, ketika pertumbuhan anjlok menjadi 3,9 persen.
Pasar-pasar saham global telah terpukul oleh kekhawatiran atas pelambatan pertumbuhan di Tiongkok, pendorong utama ekonomi dunia.
Setelah beberapa dekade tumbuh dua digit pemerintah sedang mencoba untuk menarik penyeimbangan kembali yang rumit dari model ekonomi yang didorong investasi dan ekspor ke salah satu di mana permintaan konsumen dalam negeri mendorong lebih lambat namun tumbuh lebih berkelanjutan.
Tetapi survei resmi manufaktur Tiongkok pekan lalu mengirim pasar-pasar dunia jatuh berputar-putar, karena investor mengkhawatirkan ekonomi Tiongkok akan menghadapi "hard landing" (perlambatan ekonomi secara mendadak sehingga mengakibatkan guncangan).
Pertumbuhan ekonomi Tiongkok melambat dalam dua kuartal pertama tahun ini, mencapai 7,0 persen di kedua periode.
Para investor juga khawatir dengan langkah mengejutkan otorotas moneter Tiongkok menurunkan kurs tengah mata uang yuan terhadap dolar AS sebesar hampir lima persen dalam satu minggu bulan lalu.
(A026/B008)
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015