Dalam pertemuan itu, Hasan menjelaskan tentang keberagaman dan kerukuran di Indonesia, di mana umat antaragama dapat hidup berdampingan, dan rumah ibadah yang juga saling berdekatan.
Ia mencontohkan Gubernur DKI Jakarta, Basuki Purnama, yang seorang keturunan Tionghoa, juga ketua DPRD NTT yang seorang muslim. Keduanya contoh toleransi di tengah keberagaman di Tanah Air.
Meski demikian, Hasan mengakui masih ada masalah-masalah kerusuhan yang bernuansa suku dan agama, seumpama di Tolikara, Papua. Hal demikian diakuinya sebagai ketidaksempurnaan hidup.
"Untuk itu kami teruskan nilai-nilai Pancasila," ujarnya melalui siaran pers MPR.
Sebagai ketua MPR, ia memaparkan, lembaganya mempunyai tugas penting yakni mengawal ke-bhinneka-an. Apapun suku dan agama di republik ini memiliki hak yang sama.
Selain itu, dia juga membahas hubungan Indonesia dan Kanada yang juga antarparlemen.
Untuk meningkatkan hubungan antarparlemen, ia menginginkan Parlemen Kanada berkunjung ke Indonesia.
Pewarta: Try Essra
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015