Kalau ingin beraktivitas di luar rumah, sebaiknya pakai masker. Bisa dilihat sendiri, kabut asap makin tebal sampai sore yang memungkinkan mengganggu kesehatan,"

Karimun, Kepri (ANTARA News) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Stasiun Meteorologi Tanjung Balai Karimun, Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau, menyarankan warga setempat memakai masker untuk mencegah dampak kabut asap kiriman dari beberapa provinsi di Pulau Sumatera.

"Kalau ingin beraktivitas di luar rumah, sebaiknya pakai masker. Bisa dilihat sendiri, kabut asap makin tebal sampai sore yang memungkinkan mengganggu kesehatan," kata Plt Kepala Stasiun Meteorologi Tanjung Balai Karimun Rizki Priatama di Tanjung Balai Karimun, Minggu.

Rizki Priatama memperkirakan kabut asap akan makin tebal karena arah tiupan angin dari selatan menuju ke wilayah Provinsi Kepulauan Riau, termasuk Kabupaten Karimun.

Kabut asap, menurut dia, semakin tebal karena tidak turun hujan. Ia mencatat, curah hujan terus berkurang sejak Agustus yang juga dampak dari kebakaran lahan di Sumatera, mulai dari Sumatera Selatan, Jambi, Lampung dan Bangka Belitung.

Data dari observasi Stasiun Meteorologi Tanjung Balai Karimun mendeteksi 759 titik api yang tersebar di beberapa provinsi tersebut.

"Karena itu, kami sarankan pakai masker, atau kurangi beraktivitas di luar rumah," tukas dia.

Meski kabut asap makin tebal, ia mengatakan belum berdampak pada aktivitas pelayaran di perairan, maupun transportasi darat dan penerbangan melalui Bandara Sei Bati, Kecamatan Tebing.

Berdasarkan observasi yang dilakukan, jarak pandang berada pada kisaran 4 sampai 5 kilometer belum menganggu jarak pandang mendatar. Namun demikian, pelaku transportasi, terutama di laut dan udara, ia imbau tetap waspada karena kabut asap bisa saja memburuk dipicu tiupan angin kencang yang sewaktu-waktu bisa terjadi.

Disinggung soal curah hujan, ia memperkirakan masih bisa terjadi namun bersifat lokal, atau hanya pada satu tempat. Curah hujan yang berkurang, lanjut dia, juga dipengaruhi fenomena El Nino, sebuah gejala penyimpangan kondisi laut yang ditandai meningkatnya suhu permukaan laut di Samudera Pasifik.

"Kepri termasuk Karimun juga terpengaruh El Nino," ucapnya.

Ia mengimbau warga masyarakat berhemat dalam menggunakan air menyirami turunnya curah hujan, tidak membakar semak atau lahan karena dapat memicu kebakaran," ucapnya.

Sementara itu, Kepala Seksi Penjagaan dan Pengamatan Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan Tanjung Balai Karimun Khairul mengatakan, kabut asap belum mengganggu pelayaran kapal penumpang reguler di pelabuhan internasional maupun domestik.

"Jarak pandang sekitar 3 mil dan masih aman bagi pelayaran. Karena itu, kami belum membuat kebijakan untuk menunda pelayaran," kata Khairul seraya mengatakan agar pelaku pelayaran tetap waspada jika kabut asap makin tebal.


Pewarta: Rusdianto Syafruddin
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015