... kondisi ekonomi lagi turun, tapi kami yakin potensi tetap ada...
Kediri, Jawa Timur (ANTARA News) - Ratusan penarik becak di Kediri, Jawa Timur, mendapatkan asuransi jiwa gratis dari perusahaan asuransi WanaArtha Life, sehingga keluarga mereka mendapatkan jaminan ekonomi ketika terjadi hal yang tidak diinginkan, salah satunya kematian.
"Saya baru pertama dapat asuransi. Sebelumnya belum pernah ikut," kata Badrus Salam, salah seorang penarik becak asal Kecamatan Kota, Kediri, Minggu.
Ia mengaku tidak sempat berpikiran soal ikut asuransi, sebab pendapatan dari menarik becak tidak tentu. Kebutuhan keluarga sehari-hari juga cukup besar, sehingga untuk uang yang didapat digunakan membeli bahan pokok.
520 penarik becak di Kediri mendapatkan program asuransi jiwa dari WanaArtha Life. Kegiatan itu merupakan bagian tanggung jawab sosial perusahaan. Perusahaan asuransi ini juga ingin mengenalkan produk usahanya yang baru, dengan segmen menengah ke bawah atau mikro.
Untuk asuransi ini, mereka memberikan secara gratis, dengan tenggat waktu selama satu tahun. Jika dalam rentang waktu itu, mereka meninggal dunia akan mendapatkan dana santunan Rp5 juta, sementara jika meninggal karena kecelakaan santunan sampai Rp25 juta.
Presiden Direktur WanaArtha Life, Yanes Y Matulatuwa, mengatakan, perusahaan memang membuat berbagai program untuk menarik nasabah. Salah satunya dengan program yang segmennya menengah ke bawah. Walaupun saat ini situasi ekonomi sulit, ia tetap optimistis pangsa pasar dari asuransi akan bagus.
"Memang kondisi ekonomi lagi turun, tapi kami yakin potensi tetap ada. Kami buat strategi dari sisi produk dengan pengembangan produk dan asuransi ini tujuannya untuk menengah ke bawah," katanya.
Ia mengatakan, prospek usaha asuransi masih sangat terbuka lebar. Hal itu bisa dlihat dari masih minimnya jumlah warga di Indonesia yang mempunyai kesadaran untuk ikut asuransi. Dari jumlah 250 juta warga Indonesia, hanya 12-15 persen yang mempunyai polis asuransi.
"Kesadaran asuransi masih rendah, dari 250 juta warga, hanya 12-15 persen yang mempunyai polis, yang berarti kesempatan masih terbuka, dan tinggal bagaimana mengelolanya," ujarnya.
Ia juga mengatakan, setiap tahun aset perusahaan meningkat cukup signifikan. Pada 2014, terjadi peningkatan aset sampai 16 persen jika dibandingkan dengan pendapatan pada 2013, dimana pada 2014 mampu membukukan aset sampai Rp2,5 triliun. Pada 2015, diharapkan peningkatannya juga sama seperti pada 2014.
Pewarta: Destyan Sujarwoko
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015