Bandarlampung (ANTARA News) - Ribuan warga Lampung memadati pembukaan Lampung Fair 2015 di Pusat Kegiatan Olahraga (PKOR) Wayhalim Bandarlampung.
Pembukaan Lampung Fair 2015 yang dihadiri oleh Gubernur Lampung M Ridho Ficardo di PKOR Wayhalim, Bandarlampung, Sabtu malam itu dimeriahkan oleh sejumah artis ibukota dan juga pagelaran seni dan budaya setempat.
Penyanyi dangdut Melinda dengan "Cinta Satu Malam" dan "Ada Bayangmu", yang dikenal telah akrab di telinga masyarakat Lampung menghibur para pengunjung yang memadati acara pembukaan Lampung Fair itu.
Sejumlah artis ibukota lainnya juga turut meramaikan acara malam pembukaan LF tersebut termasuk pagelaran seni berupa tari kreasi Sanggar Bunga Mayang, yang tidak kalah menarik dengan penampilan artis ibu kota.
Johan warga Kedaton Bandarlampung mengaku mengunjungi pembukaan Lampung Fair tersebut, selain untuk melihat stan-stan dari kabupaten/kota di Lampung yang berisi porgram unggulan dan hasil potensi daerah masing-masing, juga untuk melihat langsung penyanyi idolanya.
"Saya suka lagu-lagu dangdut termasuk artisnya. Melinda merupakan salah satu artis dangdut favorit saya," katanya.
Rini warga Rajabasa Bandarlampung mengatakan LF 2015 cukup meriah dengan kehadiran artis-artis ibu kota juga penampilan seni budaya daerah.
"Hampir setiap LF digelar, saya datang," katanya.
Pemprov Lampung setiap tahun menyelenggarakan kegiatan rutin tahunan Lampung Fair yang bertujuan untuk menampilkan potensi yang ada di daerah pintu gerbang Sumatera ini, sekaligus menarik pengunjung sebanyak-banyaknya untuk dapat menyaksikan kegiatan ini.
Perhelatan tahunan LF ini diselenggarakan 5--20 September 2015 dengan tema "The Innovation of Lampung" dengan berinovasi Lampung Fair 2015 mampu mengantarkan Lampung menuju masyarakat ekonomi kreatif yang semakin aktif dan produktif.
Lampung Fair tahun ini memberikan sedikit perbedaan dari bentuk, tampilan, serta penempatan bagi perusahaan swasta, BUMN, instansi pemerintah maupun peserta pameran lainnya.
Setiap stan akan dimasukkan ke dalam ruang besar (hall/roder/gedung) tertentu, agar dapat lebih tertata dan masyarakat tidak kesulitan untuk mencari tempat-tempat yang ingin dikunjungi.
Pewarta: Agus Wira Sukarta
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015