New York (ANTARA News) - Saham-saham di Wall Street berakhir turun pada Jumat (Sabtu pagi WIB), setelah data ketenagakerjaan AS yang bervariasi mempersuram prospek kenaikan suku bunga Federal Reserve di tengah gejolak pasar global akibat Tiongkok.
AFP melaporkan indeks berbasis luas S&P 500 mundur 29,91 poin (1,53 persen) menjadi ditutup pada 1.921,22.
Dow Jones Industrial Average turun 272,38 poin (1,66 persen) menjadi berakhir di 16.102,38 dan indeks komposit Nasdaq turun 49,58 poin (1,05 persen) menjadi 4.683,92.
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan lapangan pekerjaan bertambah namun lebih sedikit dari perkiraan, sebanyak 173.000. Sementara tingkat pengangguran justru turun lebih dari yang diharapkan menjadi 5,1 persen.
Data ketenagakerjaan tersebut merupakan data penting terakhir, sebelum pertemuan kebijakan unit Fed, Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) digelar pada 16-17 September untuk mempertimbangkan menaikkan suku bunga acuan federal fund untuk pertama kalinya sejak 2006.
"Ada banyak amunisi dari laporan ketenagakerjaan ini, baik bagi mereka yang berpikir bahwa tingkat suku bunga harus dinaikkan pada pertemuan Fed berikutnya, dan bagi mereka yang berpikir itu tidak seharusnya," kata Michael James dari Wedbush Securities.
Ekuitas AS menghabiskan sepanjang hari di posisi merah, mengikuti kemunduran di luar negeri yang menyebabkan penurunan tajam di pasar utama Eropa dan Asia.
Penutupan pasar pada Senin depan (7/9) untuk liburan Hari Buruh dipandang sebagai faktor dalam kemunduran.
"Menjelang libur akhir pekan tiga hari ... apa yang kita lihat sekarang ini, saya pikir, adalah mentalitas risiko, karena baik pelemahan Tiongkok maupun Eropa telah mendikte arah pasar-pasar kami untuk minggu lalu," kata James.
Semua 30 saham unggulan (blue chip) Dow turun, dengan 29 dari mereka kehilangan lebih dari satu persen.
DuPont adalah penderita penurunan terbesar, jatuh 3,9 persen.
Sektor keuangan terpukul, dengan JPMorgan Chase turun 1,9 persen, Goldman Sachs turun 2,5 persen dan American Express turun 1,6 persen di kelopok Dow, dan Bank of Amerika berkurang 1,8 persen.
Konglomerat industri Caterpillar dan General Electric masing-masing turun 1,8 persen dan 2,1 persen, Boeing mengalami kerugian terkecil di Dow, turun sedikit di bawah 1,0 persen.
Raksasa teknologi Apple turun 1,0 persen, sementara IBM dan Microsoft masing-masing turun 2,1 persen.
Pembuat telepon pintar atau smartphone BlackBerry asal Kanada kehilangan 2,4 persen setelah mengumumkan akan membeli penyedia perangkat lunak keamanan mobile saingannya dari AS, Good Technology, yang dimiliki secara pribadi, senilai 425 juta dolar AS.
Harga obligasi naik. Imbal hasil pada obligasi pemerintah AS berjangka 10-tahun turun menjadi 2,13 persen dari 2,16 persen pada Kamis, sementara pada obligasi 30-tahun turun menjadi 2,89 persen dari 2,93 persen. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak berlawanan arah.
(Uu.A026)
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015