New York (ANTARA News) - Kurs dolar AS diperdagangkan bervariasi terhadap mata uang utama lainnya pada Jumat (Sabtu pagi WIB), karena laporan utama ketenagakerjaan AS gagal memberikan sinyal jelas tentang apakah Federal Reserve akan menaikkan suku bunga akhir bulan ini.
Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan pada Jumat bahwa total angka penggajian non-pertanian meningkat 173.000 pekerjaan pada Agustus, jauh di bawah konsensus pasar 223.000 pekerjaan.
Namun demikian, tingkat pengangguran turun tipis menjadi 5,1 persen, mengalahkan perkiraan pasar 5,2 persen dan membukukan tingkat terendah dalam tujuh tahun.
Sementara itu, penghasilan rata-rata per jam untuk semua karyawan pada penggajian non-pertanian swasta meningkat delapan sen menjadi 25,09 dolar AS pada Agustus, juga lebih tinggi dari ekspektasi pasar.
Laporan ketenagakerjaan adalah angka akhir tentang kondisi tenaga kerja bulanan sebelum Federal Reserve membuat keputusan tentang suku bunga pada pertemuan kebijakan berikutnya dalam waktu sekitar dua minggu lagi.
"Kami pikir FOMC (Komite Pasar Terbuka Federal) akan memilih untuk menaikkan suku bunga, tetapi mereka masih bisa membicarakan sendiri jika mereka mencoba," kepala ekonom di FTN Financial, Chris Low, mengatakan dalam sebuah catatan, seperti dikutip Xinhua.
Indeks dolar, yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama, turun tipis 0,16 persen menjadi 96,253 pada akhir perdagangan.
Pada akhir perdagangan di New York, euro naik menjadi 1,1148 dolar dari 1,1121 dolar di sesi sebelumnya, dan pound Inggris turun menjadi 1,5183 dolar dari 1,5259 dolar di sesi sebelumnya. Dolar Australia bergerak turun 0,6924 dolar dari 0,7017 dolar.
Dolar AS dibeli 118,93 yen Jepang, lebih rendah dari 120,00 yen pada sesi sebelumnya. Dolar AS turun menjadi 0,9730 franc Swiss dari 0,9736 franc Swiss, dan menguat menjadi 1,3253 dolar Kanada dari 1,3198 dolar Kanada.
(Uu.A026)
Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015