Mataram (ANTARA News) - Pemerintah Daerah Sumbawa Barat mulai tahun 2015 mengubah konsep pemberian bantuan bibit ternak kepada masyarakat dan akan memfokuskan pada kegiatan penggemukan hewan peliharaan, seperti sapi.
"Mulai tahun ini kita merancang bantuan bagi peternak akan fokus untuk kegiatan penggemukan, tidak lagi sifatnya pemberian bantuan bibit," kata Kabid Ekonomi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Sumbawa Barat, Mars Anugerahinsyah di Taliwang, Jumat.
Menurutnya, perubahan konsep pemberian bantuan bagi peternak sapi itu bukan tanpa alasan. Mengingat dari sisi populasi jumlah ternak khusus sapi di Sumbawa Barat saat ini sudah tidak sebanding dengan luas wilayah pengembalaan.
Karena itu, kegiatan penggemukan, kata dia, menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan kuantitas sekaligus kualitas ternak. Terlebih lagi, kebijakan ini, dibuat tetap bermuara pada peningkatan taraf hidup peternak dengan tetap memperhatikan kualitas ternak yang ada untuk mendukung upaya industri.
"Kita masih belum bisa maksimal mensuplai kebutuhan ternak ke Rumah Potong Hewan Poto Tano yang sekarang dikelola pihak ketiga. Hal ini dikarenakan selain jumlah ternak yang terbatas, volume daging tiap ternak yang dipotong tidak maksimal. Bahkan, ini merupakan tantangan sekaligus peluang bagi peternak lokal yang coba kita fasilitasi melalui program penggemukan," jelasnya.
Dia menuturkan, RPH Poto Tano, setiap hari memotong sapi sampai 15 ekor. Tetapi jumlah daging yang dihasilkan tidak banyak, sehingga target produksinya tidak tercapai.
Untuk itu, dengan program penggemukan, diharapkan sapi dari peternak lokal bisa memenuhi target produksi daging RPH tersebut.
"Dalam program penggemukan sapi ini Pemda akan bermitra dengan CV Dharma Raya Hutama Jaya (DRHJ), perusahaan yang mengelola RPH Poto Tano," katanya.
Lebih lanjut, dia mengatakan sektor peternakan Sumbawa Barat sangat berpeluang untuk berkembang pesat melalui RPH Poto Tano. Pasalnya produksi RPH Poto Tano selama ini dipasarkan ke pulau Jawa dan wilayah Jakarta. Terlebih lagi, kualitasnya juga memenuhi standar daging yang dipersyaratkan di pasaran.
"Mulai dari mutu sampai higienitasnya terpenuhi semua," tandasnya.
Pewarta: Nur Imansyah
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015