Jakarta (ANTARA News) 4/9 (Antara) - Tim Transisi bentukan Kemenpora akan menggelar Sarasehan Sepak Bola Nasional (SSN) yang salah satu sasarannya adalah untuk menjelaskan komitmen pemerintah dalam melakukan perbaikan serta menuju sepak bola bersih.
"Kami ingin cari tahu secara detail apa permasalahan yang terjadi saat ini dan akan mencari solusi untuk menyelesaikan permasalahan yang ada," kata anggota Tim Transisi, Zuhairi Misrawi di Kantor Kemenpora, Jakarta, Jumat.
Menurut dia, sesuai dengan rencana SSN akan digelar di Jakarta, akhir September. Hanya saja untuk waktu detail pelaksanaannya saat ini masih dibahas oleh tim yang diketuai oleh Bibit Samad Rianto itu.
Demi mensukseskan sarasehan yang menjadi bagian dari program pemerintah ini, Tim Transisi akan mengundang banyak pihak mulai pelaku sepak bola nasional, pengamat, Tim Sembilan, mahasiswa, suporter, SSB, kejaksaan, kepolisian, imigrasi, perpajakan hingga ICW.
"Kami juga akan mengundang perwakilan federasi sepak bola Jepang dan Australia. Selain itu, kami juga akan mengundang pakar pembinaan usia dini dari Inggris," katanya menambahkan.
Zuhairi menjelaskan, diundangnya tiga pihaknya asing dalam sarasehan yang rencananya digelar dua ini ada beberapa pertimbangan. Untuk federasi Jepang dinilai karena mampu membuat kompetisi yang bagus dan saat ini mampu menjadi salah satu negara terkuat di Asia.
Untuk Australia dinilai cukup sukses dalam restrukturisasi kepengurusan federasi sepak bola setempat dan hasilnya mampu bangkit dari keterpurukan. Sedangkan pakar pembinaan usia muda asal Inggris diharapkan mampu menularkan ilmunya.
"Nantinya hasil sarasehan ini akan menjadi acuan untuk dibawa ke Kongres Luar Biasa (KLB)," kata pria penggemar klub Manchester United itu.
Tim Transisi yang ditunjuk pemerintah untuk mengendalikan persepakbolaan nasional pasca PSSI dibekukan telah menjalankan beberapa program. Yang berjalan saat ini adalah pelaksanaan Piala Kemerdekaan yang diikuti 24 klub Divisi Utama.
Kedepannya, Tim Transisi akan merancang kompetisi di semua jenjang mulai usia muda hingga kompetisi paling tinggi yaitu Indonesia Super League (ISL).
Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015