Jakarta (ANTARA News) - Atlet DKI Jakarta Dedeh Erawati sukses menyabet medali emas nomor lari gawang 100 meter putri Kejurnas Atletik 2015 sekaligus kualifikasi Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX di Stadion Atletik Rawamangun, Jakarta, Kamis.
"Ini adalah emas ke-18 saya di Kejuaraan Nasional Atletik. Saya ingin hasil dalam Kejurnas 2015 ini lebih baik dibanding SEA Games 2015," kata Dedeh selepas perlombaan di Jakarta.
Dedeh menyabet medali emas dalam Kejurnas Atletik 2015 dengan catatan waktu 13,46 detik. Sedangkan catatan waktu yang diperoleh atlet berusia 36 tahun itu pada SEA Games 2015 di Singapura yaitu 13,61 detik.
Dedeh mengatakan perlombaan nomor lari gawang 100 meter memerlukan kemampuan teknik lompatan selain kecepatan berlari.
"Atletik itu tidak terbatas usia. Semakin banyak berlatih semakin tahu teknik lompatan gawang," kata Dedeh tentang kemampuannya memimpin perlombaan nomor gawang dari atlet-atlet yang lebih muda darinya.
Meskipun meraih catatan waktu lebih baik dalam Kejurnas 2015 dibanding SEA Games 2015, Dedeh belum memecahkan rekor nomor lari gawang putri 100 meter yang juga dipegangnya dengan waktu 13,18 detik pada Kejurnas Atletik 2012.
Dalam Kejurnas Atletik 2015, atlet putri Nusa Tenggara Barat Rohani menyabet medali perak dalam nomor lari gawang putri 100 meter dengan catatan waktu 14,72 detik. Pada urutan ketiga, atlet Sulawesi Utara Agustine Bawele menyabet medali perunggu dengan catatan waktu 14,75 detik.
Sementara, empat atlet lain yaitu Ken Ayu Taya dari DKI Jakarta, Dede Nuraida dari Jawa Barat, Sutina dari Sumatera Selatan, dan Nazriah dari Jawa Barat tidak memenuhi catatan waktu kualifikasi PON 2016 untuk nomor lari gawang putri 100 meter yaitu 15 detik.
Dedeh berharap akan muncul generasi penerus atlet putri pelatnas untuk nomor perlombaan lari gawang putri 100 meter.
"Meskipun perlombaan ini adalah Kejuaraan Nasional, atlet-atlet pelatnas tetap membutuhkan kejuaraan," kata mahasiswi magister olahraga Universitas Negeri Jakarta yang masih menyelesaikan tesis tentang lari gawang itu.
Pewarta: Imam Santoso
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015